Rohman, Fauzi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan

Hubungan Penyimpangan Waktu kerja terhadap Kelelahan Pada Pekerja di PT. Multi Sistim Komunikasi Proyek Apartemen Regatta Pluit Jakarta Utara 2009 Srisantyorini, Triana; Rohman, Fauzi
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2010): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.6.1.19-36

Abstract

Pembangunan yang terus meningkat di Indonesia memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan aktivitas pekerjaan. Tingginya target pencapaian dalam proyek konstruksi seringkali memaksa pekerja bekerja ekstra, menciptakan penyimpangan waktu kerja. Studi ini dilakukan di PT Multi Sistim Komunikasi yang terlibat dalam proyek konstruksi Apartemen Regatta Pluit, Jakarta Utara. Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara penyimpangan waktu kerja dan tingkat kelelahan pada pekerja. Faktor-faktor seperti umur, masa kerja, jumlah jam penyimpangan waktu kerja, kebijakan perusahaan terkait penyimpangan waktu kerja, dan upaya perusahaan dalam mengatasi kelelahan diidentifikasi sebagai variabel independen yang mungkin memengaruhi tingkat kelelahan pekerja. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Hasil analisis chi-square menunjukkan hubungan yang bermakna antara masa kerja dan jumlah jam penyimpangan waktu kerja dengan tingkat kelelahan pada pekerja. Sementara itu, variabel umur, kebijakan perusahaan terkait penyimpangan waktu kerja, dan upaya perusahaan dalam manajemen kelelahan pekerja tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Implikasi penelitian ini adalah pentingnya perusahaan memberikan perhatian khusus kepada pekerja dengan masa kerja lebih dari 24 bulan untuk menghindari penumpukan beban fisik akibat penyimpangan waktu kerja berlebihan. Upaya untuk mencegah perpanjangan waktu kerja yang melebihi kapasitas fisik pekerja diharapkan dapat mengurangi risiko penurunan kapasitas kerja akibat kelelahan.