Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi konsep dan praktik etnofarmasi Jamu Cekok pada pengobat tradisional di Kabupaten Ngawi. Kami menggunakan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif etnografi. Data kearifan lokal tentang konsep dan praktik etnofarmasi Jamu Cekok dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan semi-terstruktur dengan informan lokal yang dipilih melalui purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 7 resep Jamu Cekok dengan menggunakan 11 spesies tumbuhan dimanfaatkan oleh masyarakat melalui berbagai pengolahan dan untuk berbagai macam perawatan medis. Informasi tersebut diwarisi dari generasi sebelumnya melalui penyuluhan dan pelatihan. Cara yang paling disukai memanfaatkan tanaman obat adalah dengan mengkonsumsi daunnya. Di antara semua tanaman obat yang teridentifikasi, kunyit (Curcuma longa L.) memiliki nilai SUV (1) tertinggi. Famili Zingiberaceae teridentifikasi memiliki nilai FUV tertinggi sebesar 0,71. Pengobat tradisional mempercayai konsep sehat sakit berdasarkan sebab personalistik dan naturalistik.