Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana media daring kompas.com dan Detiknews membingkai citra pedagang kaki lima dalam berita Penertiban yang terjadi di Puncak, Kabupaten Bogor. Media, melalui ideologi dan distorsi strukturalnya, menciptakan bingkai di seputar realitas tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana media menggambarkan lima pedagang citra yang memunculkan polemik eksistensi dalam penelitian ini. Pedagang kaki lima dinilai sebagai penyebab utama kemacetan dan kumuhnya pemandangan tetapi disisi lain mereka adalah usaha mikro kecil menengah yang menjadi mata pencaharian bahkan membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang memiliki keterbatasan modal dan pendidikan. Penelitian ini menggunakan analisis pembingkaian Robert E. Entman dengan menggunakan metode kualitatif. Define problem, diagnose causes, make moral judgement, dan treatment recommendation adalah empat skema yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ideologi media memiliki pengaruh terhadap pemberitaan berbagai media, seperti Kompas.com dan Detiknews, dalam topik penertiban pedagang kaki lima. Karena Kompas.com berideologi nasionalis, kritiknya terhadap pedagang kaki lima semakin gencar. Namun, di Detiknews, kritik lebih banyak diarahkan pada pemerintah dan kegagalannya menyediakan fasilitas yang memadai, meskipun sesekali mereka juga menyampaikan kritik.