Latar Belakang: Dermatitis atopik (DA) adalah penyakit kulit inflamasi kronis berulang yang ditandai dengan eksim akut atau lesi likenifikasi kronis dengan berbagai heterogenitas. Penyakit kulit ini mempengaruhi hampir 10-20% orang di seluruh dunia. Perjalanannya melibatkan kekambuhan kronis yang secara signifikan menurunkan kualitas hidup pasien. Biomarker selalu ada untuk berbagai tujuan di kedokteran, terutama sebagai alat diagnostik. Namun, saat ini terdapat kekurangan biomarker yang sesuai untukdermatitis atopik, sebagian besar dikarenakan kesulitan pada pengambilan sampel. Tujuan: Mengetahui biomarker terkini yang dapat digunakan pada pasien dengan dermatitis atopik. Metode: Tinjauan literatur diambil dari database seperti PubMed dan Google Scholar yang diterbitkan dalam rentang waktu 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2018-2022. Hasil: Berdasarkan literatur, terdapat beberapa biomarker yang dapat digunakan untuk pasien dengan dermatitis atopic antara lain TARC atau CCL17, CCL27, phytosphingosine CD300a, Interleukin-1 family (IL-18, IL1?, CXCL8), adipokin, FABP5, filaggrin. Kesimpulan: Dari literatur ini didapatkan bahwa terdapat beberapa biomarker terkini untuk pasien dengan dermatitis atopik yang dapat digunakan sebagai penanda keparahan klinis penyakit dan pemantauan perkembangan penyakit, sebagai alat penanda prognostik, skrining dan diagnosis.