Dohona, Murni Krisdamaiyanti
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI

Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Kerumunan Terakhir Karya Okky Madasari: Pendekatan Psikologi Sastra Dohona, Murni Krisdamaiyanti; Lubis, Haris Sutan; Marsella, Emma
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13563

Abstract

Konflik adalah kejadian yang tergolong penting dan menjadi unsur yang esensial dalam pengembangan plot pada sebuah teks fiksi. Peristiwa batin yang memunculkan perlawanan terhadap pikiran, hati, juga perasaan yang timbul dari diri seorang tokoh dalam karya sastra disebut dengan konflik batin. Konflik batin disebabkan oleh adanya dua atau lebih gagasan atau keinginan yang bertentangan menguasai diri individu sehingga memengaruhi tingkah laku. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam mencapai tujuan penelitian ini, penulis menganalisis novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari dengan menggunakan bentuk-bentuk konflik batin menurut teori Kurt Lewin dalam pendekatan psikologi sastra. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya konflik batin yang dihadapi tokoh utama dalam novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari, antara lain: 1) konflik mendekat-mendekat terjadi ketika Jaya sedang memikirkan Ibunya dan Maera. Secara bersamaan mereka mengharapkan kedatangan Jaya lewat pesan yang dikirimkan. Jaya memilih untuk bertemu Maera sebagai masa depannya; 2) konflik mendekat-menjauh membuat Jaya lebih memilih diam. Jaya selalu merasa tidak berdaya di hadapan orang lain dan ia yang tidak berusaha mewujudkan harapan dan keinginannya. Dalam konflik ini Jaya juga sering merasa tidak yakin apakah orang-orang yang dikenalnya di dunia maya benar-benar ada di dunia nyata; dan 3) konflik menjauh-menjauh muncul ketika Jaya merasa bingung, kecewa dan marah, curiga terhadap bapaknya sendiri, tidak berani mengungkapkan perasaan, rasa cemburu, tidak memiliki impian, tidak percaya diri, dan tidak mau mengakui kebohongannya sendiri.