Rahman, Siti Aisyah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : TIMPALAJA: Architecture Student Journal

Perbedaan Arsitektur Pura Giri Natha dengan Pura Penataran Sasih Wikramiwardana, Andi Ola; Maulana, Andi Rahmiani; Rahman, Siti Aisyah
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v1i1a9

Abstract

Abstrak_ Tempat suci Hindu adalah suatu tempat maupun bangunan yang dikeramatkan oleh umat Hindu atau tempat persembahyangan bagi umat Hindu dan biasa di sebut Pura. Pura Giri Natha adalah salah satu contoh dari tempat ibadah umat Hindu di Kota Makassar, sedangkan Pura Penataran Sasih adalah salah satu contoh Pura di Bali. Dalam segi arsitektur kedua pura ini memiliki beberapa perbedaan yang akan dijabarkan pada penelitian ini. Penulis melakukan penelitian tentang Pura Giri Natha dan Pura Penataran sasih ini untuk mengidentifikasi perbedaan bentuk fisik yang implementasikan kedalam arsitekturnya. Penelitian terhadap Pura Giri Natha berdasarkan pengamatan peneliti untuk merefleksikan fenomena budaya berkaitan dengan Pura Giri Natha. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, literatur yang berupa jurnal, dan dokumentasi. Kesakralan kedua Pura ini tetap dijaga oleh Karma Penyunsung meskipun mulai dijadikan objek bagi wisatawan dari agama lain. Kata Kunci: Hindu-Bali; Pura Giri Natha; Pura Penataran Sasih. Abstract_ The Hindu holy place is a place or building sacred by Hindus or a place of worship for Hindus and commonly called Pura. Pura Giri Natha is one example of a Hindu place of worship in Makassar City, while Penataran Sasih Temple is one example of a temple in Bali. In terms of architecture, the two temples have several differences that will be explained in this study. The author conducts research on Pura Giri Natha and Pura Penataran Sasih to identify differences in physical forms that are implemented into the architecture. Research on Pura Giri Natha is based on the observations of researchers to reflect cultural phenomena related to Pura 2Giri Natha. Data collection is done through observation, interviews, literature in the form of journals, and documentation. The sacredness of this temple is still guarded by Karma Penyunsung even though it began to be used as an object for tourists from other religions.Keyword: Hindu-Bali; Giri Natha Temple; Penataran Sasih Temple.
Pusat Seni Tari Sulawesi Selatan dengan Pendekatan Arsitektur Metafora Rahman, Siti Aisyah; Minur, Sri Hastuti; Akhmadi, Nursyam
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 2 No. 1 (2020): June
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v2i1a4

Abstract

Abstrak_Perancangan Pusat Seni Tari Sulawesi Selatan dengan Pendekatan Arsitektur Metaforabertujuan untuk menyediakan suatu fasilitas seni tari sebagai pusat pelatihan, pendidikan, serta pertunjukan agar dapat kembali diminati oleh masyarakat melalui penyediaan fasilitas seni tari tersebut serta dapat memberikan sebuah sumbangan yang berarti terhadap kebudayaan bangsa melalui dunia seni tari sehingga kebudayaan tersebut tidak pudar dan dapat dikenali kembali oleh masyarakat serta menjadi nilai tersediri di Indonesia dan mancanegara.Pada perancangan ini akan berfokus pada penerapan arsitektur metaforasebagai konsep dalam perancangan dengan bentuk dari alatmusik pengiring tari dan juga bentuk yang diambil dari filosofi tari itu sendiri yang kemudian dapat dipahami oleh pengamat akan maksud dan ekspresi dari bangunan tersebut sehingga memunculkan persepsi dan imajinasi orang yang melihatnya.Kata Kunci :Pusat, Seni Tari; Perancangan; Gedung; Metafora. Abstract_Planning a South Sulawesi dance Art Center with a metaphor architecture approach aims to provide dance art facilities as a training centre, education, and performances that will be re-enthused by the community through the provision of dance facilities and can contribute meaningfully to the nation's culture through dance so that culture does not fade and can be recognized by the community and in this design will focus on applying metaphor architecture as a concept in designing with the form of dance instrument accompaniment and also the form taken from philosophy The dance itself which can then be understood by the observer intent and expression of the building to manifest the perception and imagination of the man who saw it.Keywords: Dance;  Art; Design; Building; Metaphor.