Haryandi, Halid
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal

Pengembangan Aplikasi SEERIOC (Screening on Cataract Remotely Using Mobile Application) untuk Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap Layanan Kesehatan Mata Selama Pandemic Covid 19 Haryandi, Halid; Menap, Menap; Karjono, Karjono
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 14 No 3 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v14i3.2033

Abstract

Inovasi pelayanan publik merupakan trend baru yang digalakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Inovasi menjadi salah satu upaya bagi instansi pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Menurut Peraturan Menteri PANRB No. 30/2014, inovasi pelayanan publik adalah terobosan jenis pelayanan publik baik yang merupakan gagasan dan ide kreatif orisinal dan atau adaptasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk Mendekatkan pelayanan kesehatan mata pada masyarakat di tingkat Kecamatan, Meningkatkan Cataract Surgical Rate, Menurunkan buta katarak. Metode analisis yang digunakan dalam penulisan adalah riset kualitatif dengan design case study. Analisis deskriptif riset kualitatif memberikan deskripsi detail mengenai suatu masalah dan problem solvingnya. Penulis membatasi ruang lingkup objek penelitian yaitu terhadap 100 pasien dari 3 Kabupaten/Kota (Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Barat). Hasil penelitian adalah Pada saat pertama kali diterapkan dalam fase uji coba, aplikasi ini membantu tenaga kesehatan untuk melakukan remote screening pada 100 pasien dari 3 Kabupaten/Kota (Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Barat). Dari total pasien yang di screening tersebut 70 orang diantaranya langsung mendapatkan akses untuk penanganan lanjut di faskes rujukan (RS Mata NTB) berupa operasi katarak.