Bergulirnya Wabah Covid-19 yang melanda Indonesia sejak akhir 2019 sampai dengan saat ini menjadikan sebagian sumber mata pencaharian di berbagai daerah menjadi sulit. Desa Lare-lare dengan luas wilayah ± 80 km2 jumlah jiwa 1930 dari 482 KK diapid oleh pegunungan dan pantai dimana luas wilayah pertanian sebesar 350 hektar. Diketahui bahwa uang yang keluar untuk kebutuhan sayur dari 482 KK X Rp 5.000 dalam sehari sebesar Rp 2.410.000, dalam satu bulan mencapai Rp 72.300.000, sehingga dalam satu tahun sebesar Rp 8.676.000, Hal ini menjadi tujuan dari pengabdian mahasiswa KKN-T Universitas Muhammadiyah Palopo Angkatan III tahun 2021 untuk meraih peluang pasar dari peamanfaatan sejengkal tanah warga. Metode yang digunakan adalah budi daya kangkung cabut melalui pemanfaatan sejengkal tanah milik warga dan pemasaran dengan system basket marketing Adapun persiapan yang dilakukan untuk proses budidaya yaitu mempersiapkan rencana pengabdian, menyediakan kurikulum penanaman, Sosialisai. Hasil pengabdian dari pemanfaatan sejengkal tanah iala terpenuhinya kebutuhan sayur warga dan mendapatkan tambahan penghasilan serta menjadi motifasi berkelanjutan.