This Author published in this journals
All Journal Cendikia Pendidikan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Cendikia Pendidikan

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT INDONESIA MENJELANG KEMERDEKAAN (MASA ISLAM PENJAJAHAN JEPANG) Khoirotun Nisa, Siti; Suherman, Suherman; Cahya Pratiwi, Anggun; Putra Fajar, Muhammad
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 5 No. 7 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v5i7.4193

Abstract

Perekonomian di Indonesia menjelang kemerdekaan masih sangat dipengaruhi oleh kebijakan Kolonial Belanda, karena pada masa itu sektor perekonomian di Indonesia banyak terfokus pada perkembangan sektor perkebunan, seperti kopi, tembakau, karet, kelapa sawit dan tebu sangat di pertahankan oleh pihak Belanda. Kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia mengalami transformasi besar selama penjajahan jepang. Penjajahan jepang, yang dimulai pada tahun 1945 memiliki dampak yang luas dan berkepanjangan pada kehidupan sosial-ekonomi Indonesia. Kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan Jepang untuk mempertahankan dominasi Jepang di Asia Tenggara dan meningkatkan produksi dan pengumpulan sumber daya alam Indonesia menandai periode penjajahan. Ada banyak cara untuk melihat keadaan sosial ekonomi Masyarakat Indonesia selama penjajahan jepang. Pertama, struktur sosial Masyarakat Indonesia mengalami perubahan sebagai akibat dari konflik yang terjadi antara kelompok yang berkuasa dan kelompok yang tidak berkuasa. Sementara rakyat biasa mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, anggota elit masyarakat Indonesia, termasuk penguasaha dan penjabat pemerintah, mendapatkan keuntungan dari kebijakan jepang. Kedua, sumber daya alam diambil dari Indonesia dan tenaga kerja rakyat digunakan oleh pemerintah Jepang untuk kepentingan mereka. Ini menyebabkan gangguan dan penurunan produksi dalam sektor pertanian dan industri. Ketiga, pemerintah Jepang menindas dan menghancurkan budaya dan tradisi masyarakat Indonesia.