Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan

Javanese Inheritance Traditions Seen from Islamic Inheritance Law and Inheritance Law Habib, Muhammad; Ryan, Az Zahra Nashira; Nurdiyanti, Erlinda Putri; Kusumaningtyas, Mahageng; Tahir, Erni Susanty; Erlita, Upik Ari
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 8, No 3 (2024): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Juli)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v8i3.6865

Abstract

The tradition of inheritance of Javanese people has a peculiarity that combines Islamic values and local customs. Allah Almighty in the Qur'an regulates and explains in detail about the division of inheritance, as in QS: An-Nisa verses 7-12, verses 33 and verse 176. Allah the Just does not neglect and does not neglect the rights of every heir with very clear and perfect rules. God determines the rights of every heir with justice and wisdom. Because wealth is a milestone enforcer of life for both individuals and community groups. This study aims to analyze the inheritance tradition of Javanese society in the perspective of Islamic Inheritance Law and Customary Inheritance Law. The Javanese tradition of inheritance has several main principles, namely: a) Equality: All children are entitled to receive inheritance, both male and female, b) Wisdom: Heirs can give more inheritance to certain children based on certain considerations, such as needs, achievements, or filial piety, c) Deliberation: The distribution of inheritance is carried out by consensus between heirs. The Javanese tradition of inheritance is basically in line with Islamic Inheritance Law, although there are some differences in the technicalities of inheritance distribution. This research uses normative research methods by conducting a positive legal approach to laws and regulations and case studies using qualitative data types. The data sources used are secondary data obtained from sources in the form of official documents, books, journals, the internet and other sources related to this research. This study recommends that socialization and education be carried out to the Javanese people about Islamic Inheritance Law and Customary Inheritance Law to avoid disputes in inheritance.
Perlindungan Hukum Dokter Gigi Terhadap Ancaman Transmisi Virus Hepatitis Misterius Tahir, Erni Susanty; Santoso, Aris Prio Agus
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 3 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i3.3367

Abstract

Hepatitis misterius merupakan virus baru yang saat ini semakin menyebar ke banyak negara di dunia. Hingga saat ini, penyakit hepatitis ini masih belum diketahui penyebabnya. Seorang Dokter gigi yang memberikan pelayanan harus mulai berhati-hati, sebab bisa saja pasien yang sedang diberikan tindakan tersebut adalah pasien yang sudah terpapar virus misterius ini. Mengingat bahwa penyakit virus hepatitis misterius tersebut mudah bertransmisi melalui udara dan juga sentuhan seharusnya hal ini dapat dijadikan alasan oleh negara dalam memberikan upaya perlindungan hukum bagi seluruh dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan gigi, namun sepertinya hal ini belum sepenuhnya dapat mengakomodir semua kebutuhan aspek perlindungan hukum bagi dokter gigi. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan perlindungan hukum dokter gigi terhadap ancaman transmisi virus hepatitis misterius. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif dengan memfokuskan penelitian pada statuta approach dan konseptual approach. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kepustakaan dan perundang-undangan. Hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa bentuk atau upaya perlindungan hukum dokter gigi terhadap ancaman transmisi virus hepatitis misterius adalah dengan terpenuhinya hak menolak tindakan pada pasien yang dicurigai telah terpapar virus hepatitis misterius, hak atas keamanan fisik, hak jaminan keselamatan dan keamanan, hak memperoleh pengakuan hukum, hak, memperoleh anggaran dana, dan ganti rugi serta perbekalan kesehatan. Selain itu adanya peraturan hukum, jaminan keselamatan, dan keamanan, perbekalan kesehatan lengkap dari Pemerintah yang memadai, adanya jaminan kesehatan berupa pengobatan, adanya santunan kematian, dan adanya sanksi hukum yang diberikan bagi orang yang dengan sengaja menstransmisikan virus tersebut.