Sejarah alam Ngaji Rasa mengajarkan betapa pentingnya menjaga alam dari kerusakan. Karena manusia dilahirkan dari alam dan mati pun menyatu dengan alam, maka alam menjadi pusat dan inti dari kehidupan. Menjaga kelestarian alam sama dengan menjaga diri manusia dan juga menjaga keturunannya.[1] Manusia adalah bagian kecil (microcosmic) dari alam yang begitu luas (macrocosmic). Namun, peran manusia untuk menjaga keseimbangan alam yang besar tersebut sangat vital, karena manusia yang diciptakan oleh alam memiliki tugas penting untuk menjaga keseimbangannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Kualitatif. Melalui analisis komperhensif, menjelaskan bagaimana agama dan sains memandang hubungan manusia dengan alam, termasuk pandangan etis, moral, dan filosofis yang mendasarinya. Dengan mengintegrasikan pemahaman agama dan sains, menjelaskan pentingnya kerjasama antar disiplin untuk menjaga keberlanjutan planet ini. [1] Takmad (Pemimpin Komunitas Dayak), wawancara oleh Khaerul Umam, Padepokan Komunitas Dayak Indramayu, 10 Mei 2012