Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Fungsi Representasi dalam Mengakses Penguasaan Konsep Fisika Mahasiswa Murtono, Murtono; Setiawan, Agus; Rusdiana, Dadi
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2014): Vol 1: Oktober 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.08 KB) | DOI: 10.12928/jrkpf.v1i2.1990

Abstract

Fisika merupakan ilmu fenomena alam yang disajikan dalam bentuk gambaar, persamaan matematis, mempunyai hubungan antar variabel fisis. Untuk mengakses perlu karakteristik yang sesuai dengan ilmu fisika tersebut. Salah satu cara mengakses yang sesuai adalah dengan bentuk representasi. Repersentasi mempunyai fungsi sebagai pelengkap, membatasi interpretasi, dan membangun pemahaman. Telah dilakukan pengukuran terhadap penguasaan konsep mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika dengan soal multi representasi. Hasil menunjukkan bahwa jawaban yang benar bervariasi sesuai dengan konsep yang diukur dan mode representasi yang digunakan. Multirepresentasi dapat menjadi pelengkap representasi yang lain, membatasi interpretasi representasi yang lain, dan membangun pemahaman mahasiswa dalam menyelesaian permasalahan fisika, sesuai dengan fungsi representasi.
Analisis Kognitif Konsepsi Medan Listrik dan Magnetik Melalui Respon Jawaban Spontan Mahasiswa Calon Guru Sunyoto Eko Nugroho; Agus Setiawan
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains No 1 (2009): Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun XIV
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpms.v14i1.169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan elemen kognitif konsepsi medan yang tersimpan di dalam long term memory (LTM) sebagai dasar pemecahan masalah melalui respon jawaban spontan mahasiswa calon guru fisika. Data diperoleh dengan menggunakan metode thinks-aloud. Responden terdiri atas 8 mahasiswa semester 2 yang telah menempuh fisika dasar dan 9 mahasiswa semester 6 yang telah menempuh matakuliah pengayaan lisrik magnet. Responden diberi pertanyaan real worlds yang menyangkut konsep dasar medan dan memerlukan jawaban secara spontan. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan tentang pola konsepsi medan yang segera dapat diaktivasi untuk pemecahan masalah, antara mahasiswa semester 2 dan semester 6. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemahaman konsep medan pada mahasiswa selama perkuliahan pengayaan listrik magnet tidak mampu membentuk resource aktif di dalam memori jangka panjang. Pola berpikir mahasiswa dalam memecahkan masalah medan cenderung menggunakan penalaran dan pendekatan intuitif. Penalaran lebih banyak digunakan oleh mahasiswa semester 6 dibandingkan dengan semester 2.Kata kunci: analisis kognitif, konsepsi medan, respon jawaban spontan
Fungsi Representasi dalam Mengakses Penguasaan Konsep Fisika Mahasiswa Murtono Murtono; Agus Setiawan; Dadi Rusdiana
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2014): Vol 1: Oktober 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.08 KB) | DOI: 10.12928/jrkpf.v1i2.1990

Abstract

Fisika merupakan ilmu fenomena alam yang disajikan dalam bentuk gambaar, persamaan matematis, mempunyai hubungan antar variabel fisis. Untuk mengakses perlu karakteristik yang sesuai dengan ilmu fisika tersebut. Salah satu cara mengakses yang sesuai adalah dengan bentuk representasi. Repersentasi mempunyai fungsi sebagai pelengkap, membatasi interpretasi, dan membangun pemahaman. Telah dilakukan pengukuran terhadap penguasaan konsep mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika dengan soal multi representasi. Hasil menunjukkan bahwa jawaban yang benar bervariasi sesuai dengan konsep yang diukur dan mode representasi yang digunakan. Multirepresentasi dapat menjadi pelengkap representasi yang lain, membatasi interpretasi representasi yang lain, dan membangun pemahaman mahasiswa dalam menyelesaian permasalahan fisika, sesuai dengan fungsi representasi.
Pengembangan Program IPA Terintegrasi Menggunakan Pendekatan Inquiry Bagi Mahasiswa S1 Pendidikan IPA Insih Wilujeng; Agus Setiawan; Liliasari Liliasari
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains No 1 (2010): Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun XV
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.829 KB) | DOI: 10.21831/jpms.v15i1.12193

Abstract

Penelitian ini adalah untuk 1) mengembangkan model perkuliahan IPA terintegrasi menggunakan pendekatan inquiry yang membekali kemampuan pedagogy-content-knowledge integrated science, 2) memberi contoh pembelajaran IPA terintegrasi dengan pendekatan inquiry bagi calon guru IPA SMP. Metode penelitian adalah RD dengan model 4-D (Define, Design, Develop, dan Dessiminate). Hasil penelitian berupa model perkuliahan IPA terintegrasi dan pembelajarannya dengan pendekatan inquiry berupa: 1) standar-standar core dan pedagogy materi sains SMP/MTs; 2) silabus subprogram; dan 3) contoh pembelajaran IPA terintegrasi dengan pendekatan inquiry meliputi: pemetaan kompetensi IPA terintegrasi, silabus, RPP, LKS; panduan penyusunan RPP, panduan peer teaching; tes IPA Terintegrasi I dan tes IPA Terintegrasi II; lembar-lembar penilaian; serta materi pengayaan. Hasil implementasi perangkat pembelajaran dalam perkuliahan menunjukkan, bahwa terdapat peningkatan kompetensi integrasi IPA; pemahaman IPA; dan pemahaman interdisipliner bidang IPA. Hasil penelitian juga menunjukkan kompetensi mahasiswa dalam merencanakan pembelajaran IPA terintegrasi dan melaksanakan serta mengelola pembelajaran berkategori baik.Kata kunci: IPA terintegrasi, pendekatan inquiry, pengembangan
RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER MIKROSTRIP HAIRPIN DENGAN OPEN STUB DAN DEFECTED GROUND STRUCTURE (DGS) UNTUK FREKUENSI UMTS 3G (1920-1980 MHz) Agus Setiawan; Tommi Haryadi; Budi Mulyanti
ELECTRANS Vol 13, No 2 (2014): Volume 13, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini telah dirancang Band Pass Filter (BPF) dengan frekuensi tengah 1950 MHz. Disain BPF dilakukan pada saluran mikrostrip dengan open stub dan defected  ground  structure (DGS) menggunakan metode hairpin. Simulasi dilakukan dengan menggunakan CST Studio Suite 2012 pada substrat rogers RT5880 yang memiliki permitivitas relatif 2,2 dan ketebalan 1,58 mm. Hasil simulasi BPF menggunakan elemen chebyshev orde ke empat menunjukan BPF memiliki bandwidth sempit dan terjadi sedikit peningkatan return loss. Sementara itu, hasil simulasi BPF  yaitu frekuensi kerja 1918-1979 MHz, insertion loss -1,3 dB, return loss -10,82 dB, impedansi karakteristik 50,3 ohm,dan bandwidth 61 MHz. Sedangkan  hasil pengukuran menunjukan bahwa frekuensi kerja 1926-1986 MHz, insertion loss -1,7 dB, return loss -19 dB, VSWR 1,28, dan bandwidth 60 MHz.
High School Physics Teacher’s Profile In Teaching For Improving Student’s Energy Literacy Soni Sukendar; Agus Setiawan
Journal of Science Education Research Vol 2, No 1 (2018): J. Sc. Edu. Research
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jser.v2i1.19330

Abstract

The research has been conducted to find out the profile of high school physics teacher in learning that develop student energy literacy. The method used in the research is descriptive-analytics using questionnaires that are distributed to high school physics teachers in MGMP district/city. The data are energy literacy understanding, energy literacy implementation in daily life, ability in developing learning, obstacles, and training needs. Based on the results of data analysis, it can be concluded that high school physics teacher has not yet understood the concept of energy literacy, although it has been implemented in daily life. Physics learning has not yet developed student energy literacy. Therefore it is necessary to develop blended training mode in MGMP.