Wirasatya, Anindya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Hidrografi Indonesia

Pengaruh IOD (Indian Ocean Dipole) Terhadap Variabilitas Distribusi Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A Pada Tahun 2019 di Perairan Meulaboh, Kepulauan Sinabang, Provinsi Aceh: The Effect of IOD (Indian Ocean Dipole) On The Variability of The Distribution of Sea Surface Temperature and Chlorophyl-A in 2019 in The Waters of Meulaboh, Sinabang Islands, Aceh Province Susilo, Ahmad Fa’iq Indra; Harsono, Gentio; Wirasatya, Anindya
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i2.32

Abstract

Perairan Meulaboh merupakan perairan yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera dengan karakteristik perairan yang cukup signifikan dipengaruhi oleh massa air Samudera Hindia. Perairan Meulaboh mempunyai sumber daya perikanan yang cukup tinggi karena adanya fenomena upwelling yang mempengaruhi suhu permukaan dan klorofil-a sehingga meningkatkan produktivitas perairan. Fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) merupakan fenomena interaksi antara atmosfer dan lautan yang terjadi di wilayah ekuator Samudera Hindia, yang dapat berdampak pada peningkatan atau peningkatan intensitas curah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh IOD terhadap nilai variabilitas dan sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a di perairan Meulaboh. Penelitian ini menggunakan data citra MODIS level 3 berupa data SPL dan klorofil-a bulanan, data arus laut, dan data DMI (Dipole Mode Index) tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan deskriptif yang bersifat eksploratif. Pengolahan data menggunakan software SeaDAS, Ocean Data View (ODV), Ms.Excel, dan ArcGIS 10.0. Berdasarkan hasil analisis variabilitas nilai SPL dan klorofil-a mempunyai hubungan yang berbanding terbalik. Nilai rata-rata SPL tertinggi terjadi pada bulan April dengan nilai 31,141°C dan terendah pada bulan Oktober dengan nilai 28,793oC. Nilai rata-rata klorofil-a terendah terjadi pada bulan April dengan nilai 0,136 mg/m3 dan terendah pada bulan Oktober dengan nilai 0,361 mg/m3. Variabilitas ini erat kaitannya dengan fenomena IOD yang terjadi. Faktor lainnya adalah transpor massa air yang dapat meningkatkan upwelling yang mengakibatkan peningkatan klorofil-a. Arus laut mempengaruhi SST dan klorofil-a, arah arus dipengaruhi oleh musim, pada musim barat arus yang dominan adalah barat laut dan musim timur dominan arah tenggara.
Pemetaan Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A untuk Menentukan Fishing Ground Potensial di Laut Maluku: Mapping The Distribution of Sea Surface Temperature And Chlorophyll-A to Determine Potential Fishing Grounds in The Maluku Sea Namira F.N., Riva; Harsono, Gentio; Wirasatya, Anindya; Sugianto, Deni N.; Kamija2, Kamija
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i1.39

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara maritim terbesar di dunia. Indonesia mempunyai wilayah perairan yang luas, dimana tiga perempat wilayahnya merupakan perairan sehingga keanekaragaman lautan sangat bervariasi. Suhu permukaan laut dan klorofil-a berperan besar di perairan. Suhu permukaan laut penting untuk diketahui karena merupakan indikator penting dalam memantau kondisi dan fenomena oseanografi serta pemanasan global. Pengetahuan mengenai variabilitas suhu permukaan laut dapat digunakan untuk mengetahui letak front, upwelling, potensi sebaran ikan, dan perubahan suhu yang terjadi di lautan. Tujuan kerja praktek ini adalah memetakan dan menganalisis sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut dengan menggunakan data Laut Maluku tahun 2002. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif. Data gambar SPL dan Klorofil-a dalam format Level 3 dan *.nc, kemudian dianalisis menggunakan software Ferret v6.85 dan kemudian diterjemahkan ke dalam fenomena yang terjadi. Data yang digunakan adalah data klorofil-a dan data suhu permukaan laut bulan Juli 2002. Diunduh dari laman http://oceanwatch.pfeg.noaa.gov/15022011 yaitu data Aqua Modis pada Level 3. Sebaran klorofil-a pada bulan Juli Tahun 2002 di Laut Maluku tertinggi sekitar 0,15-0,3 mg/m3 akibat adanya pasokan unsur hara dari daratan melalui limpasan sungai. Sedangkan untuk sebaran suhu permukaan laut bulan Juli 2002 di Laut Maluku nilai tertingginya berkisar 27°C, hal ini disebabkan oleh pengaruh angin muson timur dan kontak langsung antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. , sehingga terjadi upwelling. Potensi wilayah penangkapan ikan di Laut Maluku terbagi menjadi dua, yaitu sangat potensial yang letaknya dekat daratan dan potensi sedang yang letaknya di laut lepas.