enelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara praktek Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif, dan pemantauan tumbuh kembang dengan kejadian stunting dan wasting pada anak balita di wilayah Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Data dikumpulkan dari 36 responden menggunakan metode survei dan dianalisis menggunakan uji chi-square untuk menentukan signifikansi hubungan. Hasil menunjukkan bahwa 96,7% responden yang diberikan IMD mengalami stunting pendek, sementara 2,8% mengalami stunting sangat pendek dengan nilai p kurang dari 0,05. Pemberian ASI eksklusif juga terkait dengan kejadian stunting (74,0% pendek, 20,0% sangat pendek) dengan nilai p < 0,05. Sedangkan pemantauan tumbuh kembang terbukti signifikan terkait dengan kejadian stunting (66,7% pendek, 8,3% sangat pendek) dengan nilai p < 0,05. Selain itu, IMD juga berkaitan dengan kejadian wasting (2,8% gizi kurang, 10,0% sangat kurang) dan ASI eksklusif dengan wasting (74,0% gizi kurang, 20,0% sangat kurang), kedua-duanya signifikan dengan nilai p kurang dari 0,05. Kesimpulannya, praktek IMD, pemberian ASI eksklusif, dan pemantauan tumbuh kembang sangat penting dalam upaya pencegahan stunting dan wasting pada anak balita di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar.