Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Dalam 5 tahun terakhir, luas areal perkebunan kelapa sawit mengalami peningkatan. Perluasan ini berdampak pada meningkatnya permintaan benih berkualitas. Upaya peningkatan mutu benih dapat dilakukan dengan mempertahankan prenursery dan main nursery. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat respon pertumbuhan bibit kelapa sawit pada pre-nurseri dengan pemberian biochar sekam padi dan pupuk NPK. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan dan Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh yang terletak di Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu biochar sekam padi terdiri dari 0 g/polibag (B0), 75 g/polibag (B1), dan 150 g/polibag (B2). Faktor kedua adalah pupuk NPK yang terdiri dari 0 g/polibag (P0), 4 g/polibag (P1), dan 6 g/polibag (P2). Parameter pengamatan berupa tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, dan klorofil daun. Biochar sekam padi memberi pengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun pada 90 setelah tanam (HST), dan klorofil daun pada 45–90 HST. Aplikasi pupuk NPK memberi pengaruh terhadap tinggi tanaman pada umur 60–90 HST, diameter batang dan luas daun pada umur 75–90 HST, jumlah daun pada umur 90 HST, dan klorofil daun pada umur 45–90 HST