Dalam artikel ini, penulis melihat fenomena remaja perempuan yang mengalami fatherless dalam kasus ini setiap ayah yang terlalu memprioritaskan berbagai kesibukkan pekerjaan sehingga pada akhirnya anak menjadi korban. Selain itu, seorang remaja perempuan dapat mengalami fatherless dikarenakan memiliki ayah yang tidak berperan aktif secara emosional. Fatherless yang terjadi dalam kehidupan seorang remaja perempuan sangat berdampak terhadap psikologis, emosional dan kognitif. untuk itu penulis memakai metode kualitatif deskriptif library research, menggunakan artikel-artikel jurnal, literature-literature, dan majalah online dari internet, untuk mendapatkan hasil dan pembahasan untuk menjawab topik yang dibahas. Hasil yang didapat yaitu, peran guru PAK dalam menyadarkan, memahami dan memiliki kemampuan mengontrol emosi dalam diri remaja yang mengalami fatherless dengan menggunakan konsep resiliensi. Akhirnya, dari penemuan ini semoga bisa memberi dampak yang signifikan bagi penelitian selanjutnya dalam penerapannya