Artikel eksistensi ajaran Samin di Dusun Jepang, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur di tengah derasnya arus modernisasi akan membahas konsep ajaran Samin dan eksistensi ajaran Samin di tengah arus modernisasi. Metode yang dipilih untuk membas persoalan Samin menggunakan kualitatif. Observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai instrumen untuk mengumpulkan data yang akan dianalisis menggunakan teori Funsionalisme Struktural Robert K. Merton. Ajaran Samin dicetuskan pertama kali oleh Ki Samin Surosentiko/ R. Kohar. Diantara ajaran itu bisa dijabarkan dengan jangan iri hati, jangan dengki, jangan membeda-bedakan sesama manusia, semua saudara, jangan ambil seenaknya sendiri,orang harus punya sifat baik, jangan mencubit kalau tidak mau dicubit,orang harus rukun, gotong royong, tolong menolong, jika pinjam dikembalikan, sabar dan jangan bicara kotor. Nilai-nilai tersebut masih dipegang teguh meski arus modernisasi masuk ke Dusun Jepang.