Mochammad Novan
STIE PGRI Dewantara Jombang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA

Analisis Lingkungan Kerja Non Fisik Di CV Pusaka Gala Denta Jaya Mochammad Novan
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 3, No 1 (2024): Tantangan dan Peluang dalam Menghadapi Revolusi Digital Dunia Pendidikan: Perspe
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karayawan memiliki peran krusial bagi setiap perusahaan dan bentuk usaha yang sedang berkembang. Salah satu faktor yang dapat berdampak besar bagi karyawan adalah lingkungan kerja non-fisik yang mengarah pada aspek tidak terlihat. Aspek lingkungan kerja non-fisik sendiri berupa budaya perusahaan, komunikasi internal, hubungan antar karyawan, serta kesejahteraan mental dan emosional. CV. Pusaka Gala Denta Jaya memiliki kendala tersendiri pada lingkungan kerja non-fisik berdasarkan hasil pra-observasi dan pra-wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lingkungan kerja non fisik di CV. Gala Denta Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara terstruktur. Data dianalisis dengan teknik triangulasi sumber dan disajikan secara analitis deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa CV. Gala Denta Jaya telah menciptakan budaya perusahaan yang inklusif dan kolaboratif, di mana karyawan dengan jabatan yang sama bekerja sama dengan baik. Namun, komunikasi internal menghadapi tantangan, terutama antara karyawan dan atasan, menyebabkan rasa sungkan dan memperlambat aliran informasi. Hubungan antar karyawan di level yang sama sangat positif, tetapi hierarki menghambat interaksi dengan atasan lebih tinggi. Kesejahteraan mental dan emosional karyawan masih perlu perhatian lebih, meskipun sudah ada program keseimbangan kerja-hidup. Karyawan masih menghadapi stres tinggi dan membutuhkan dukungan lebih optimal dalam manajemen stres dan layanan konseling.