Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Representasi kekerasan simbolik dalam film Hidden Figures Wijaya, Evelyn; Aritonang, Agusly Irawan; Wahjudianata, Megawati
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.288 KB)

Abstract

nelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kekerasan simbolik direpresentasikan melalui film Hidden Figures. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah semiotika televisi John Fiske melalui 3 level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Berdasarkan kode-kode tersebut, peneliti melihat adanya konsep kekerasan simbolik yang dikemas dalam perilaku orang-orang yang berperan di dalam film Hidden Figures. Kekerasan simbolik sendiri adalah bentuk kekerasan yang halus dan tidak tampak, yang tidak dikenal atau hanya dikenal dengan menyembunyikan mekanisme tempatnya bergantung Hasil penelitian ini memperlihatkan bagaimana orang kulit hitam dapat menyaingi orang-orang kulit putih. Kekerasan simbolik tergambarkan dalam tiga hal utama, yaitu : pemisahan ras, perempuan, dan dominasi atasan terhadap bawahan.. Dan kekerasan simbolik terasa mulai dari awal hingga akhir film.
Representasi Pemberdayaan Perempuan Indonesia Sebagai Brand Activism The Body Shop Di Instagram @Thebodyshopindo.Impact Wijaya, Evelyn; Septiani, Dina; Saptyasari, Andria
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.598 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10121

Abstract

Penelitian ini membahas tentang representasi pemberdayaan perempuan sebagai brand activism yang dilakukan oleh perusahaan The Body Shop pada perempuan Indonesia di Instagram milik The Body Shop, yaitu @thebodyshopindo.impact. Sistem patriarki dianut oleh kebanyakan orang di setiap belahan dunia menyebabkan diskriminasi kepada gender yang lebih lemah, yaitu perempuan. Perempuan dianggap memiliki kedudukan dan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki sehingga peran, serta suara perempuan bagi keluarga, pekerjaan, dan masyarakat kurang diakui dan dihargai, sehingga tidak jarang juga perempuan yang menjadi sasaran. The Body Shop mengangkat permaslahan ini, memberikan dukungan kepada perempuan, dan membagikannya ke Instagram. Penelitian ini dibedah dengan menggunakan analisis semiotika tentang pesan yang ingin disampaikan pada perempuan Indonesia di Instagram milik The Body Shop, yaitu @thebodyshopindo.impact. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma kualitatif dan teori semiotika milik C.S. Peirce. Hasil penelitian menunjukkan ada 3 pesan utama dari The Body Shop yaitu mengajak perempuan untuk maju bersama-sama, berani berkarya, dan menerima diri. Tetapi dalam penelitian ini menunjukkan masih adanya bias gender dalam post yang dibagikan oleh The Body Shop seperti warna dan gaya bahasa yang digunakan.