Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGEMBANGAN HERBAL CAIR KOMBINASI DAUN SALAM [Syzygium polyanthum (Wight) Walp.] DAN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa L.) DENGAN BERBAGAI VARIASI PEMANIS Indriani, Lusi; Wiendarlina, Ike Yulia; Rustiani, Erni
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2015): Vol 5 No 2 Desember 2015
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.384 KB)

Abstract

 ABSTRAKDaun salam [Syzygium polyanthum (Wight) Walp.]dan kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) merupakantanaman yang berkhasiat untuk mengobati diabetes mellitus. Kandungan kimia yang terdapat dalam daun salam adalah minyak atsiri sitral, eugenol, tanindan flavonoid. Kandungan kimia yang pentingdari kelopak bunga rosella adalah flavonoid antosianin. Penelitian ini bertujuan menghasilkan sediaan herbal cair yang dapat digunakan untuk mengobati diabetes dengan berbagai variasi pemanis yang dapat diterima panelis dan stabil selama penyimpanan pada 3 tingkatan suhu. Sediaan dibuat dalam 3 formula. Formula A, B dan C mengandung 30 mg sukralosa, 375 mg stevia, dan 40 g madu. Berdasarkan pengujian mutu, herbal cair memiliki warna coklat (Formula A dan B) dan coklat merah (Formula C). Masing-masing sediaan memiliki aroma yang khas dan rasa yang manis. Sediaan herbal cair memiliki pH (2,89-3,12), viskositas (10,00-10,40) dan bobot jenis (1,0353-1,0382). Hasil pengujian dengan metode uji Friedman menunjukkan bahwa formula C dengan pemanis madu lebih disukai panelis dengan parameter warna, aroma dan rasa. Sediaan herbal cair formula C lebih stabil disimpan pada suhu sejuk (5-15°C) dibandingkan pada suhu kamar (15-30°C) dan suhu panas (40-45°C). Kata kunci: Daun Salam, Kelopak Bunga Rosella, Pemanis, Herbal Cair.
DAYA HAMBAT EKSTRAK HEKSAN, ETIL ASETAT DAN ETANOL DARI DAUN ASAM KANDIS (Garcinia parvifolia (Miq.) Miq.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM α-GLUKOSIDASE SECARA IN VITRO Rahminiwati, Min; Wiendarlina, Ike Yulia; Ceristianto, Ceristianto
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2016): Vol.6, No.2, Desember 2016
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.069 KB)

Abstract

ABSTRAKSalah satu penyebab peningkatan kadar gula darah pada penderita penyakit diabetes mellitus adalah tingginya aktivitas pemecahan karbohidrat menjadi glukosa oleh enzim α-glukosidase. Beberapa penelitian menunjukan bahwa daun asam kandis diketahui memiliki kandungan senyawa xanthone yang mampu menghambat aktivitas enzim α-glukosidase.     Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiabetes ekstrak heksan, etil asetat dan etanol daun asam kandis (Garcinia parvifolia (Miq.) Miq.) dengan mengukur daya hambat ekstrak daun asam kandis terhadap aktivitas enzim α-glukosidase secara in vitro. Pengujian daya hambat terhadap aktivitas α-glukosidase dihitung berdasarkan nilai IC50 dengan  senyawa acarbose sebagai pembanding (kontrol positif). Hasil uji daya hambat ekstrak daun asam kandis terhadap aktivitas enzim α-glukosidase menunjukan bahwa aktivitas inhibisi (IC50) dicapai pada pemberian  ekstrak heksan, etil asetat dan etanol daun asam kandis berturut-turut sebesar 226,4 ± 24,18 ppm, 46,96 ± 10,48 ppm, dan  7,32 ± 2,14 ppm. Dari hasil penelitian  dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol berpotensi paling tinggi sebagai inhibitor enzim α-Glukosidase.  Kata Kunci:   Antidiabetes, asam kandis, inhibitor α-glukosidase 
TOKSISITAS BEBERAPA EKSTRAK RIMPANG CABANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) PADA LARVA UDANG (Artemia salina Leach) Prasetyorini, Prasetyorini; Wiendarlina, Ike Yulia; Bela Peron, Anisa
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.601 KB)

Abstract

Pengujian toksisitas beberapa ekstrak rimpang temulawak hasil ekstraksi denganmetode yang berbeda telah dilakukan terhadap larva udang Artemia salina denganmenggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi, sokletasi dan refluks. Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi adalah etanol 96%. Toksisitas diukur dengan menghitung jumlah larva udang yang mati, kemudian nilai LC untuk setiap ekstrak ditentukan dengan menggunakan Probit Analisis Method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LC ekstrak yang diperoleh dengan metode maserasi, soxhlet dan refluks berturut-turut adalah 14.87 ppm, 19.13 ppm dan 35.92 ppm. Ekstrak rimpang temulawak dengan metode maserasi merupakan ekstrak teraktif. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa dalam ekstrak hasil maserasi tersebut dapat diidentifikasi adanya senyawa golongan alkaloid, flavonoid, steroid, kuinon dan triterpenoid. Kata kunci : Curcuma xanthorrhiza Roxb., toksisitas, Artemia salina Leach
AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR KOMBINASI EKSTRAK AIR PEGAGAN (Centella asiatica L. Urban) DAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (Curcuma longa Linn) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN SPRAGUE DAWLEY Firman, Gelline Tama Anindia; Rahminiwati, Min; Wiendarlina, Ike Yulia
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.457 KB)

Abstract

ABSTRAK Hepatoproktektor adalah senyawa yang dapat mencegah dan memperbaiki sel-sel hepar yang rusak. Parameter yang diamati adalah perubahan kadar SGPT pada hari ke 0,2, 5, 9 dan 13. Hasil penelitian dari 9 kombinasi dosis selama 13 hari menunjukkan semua kombinasi menurunkan kadar SGPT dengan aktivitas hepatoprotektor terbaik adalah terdapat pada tumbuhan ektrak air pegagan: ekstrak etanol kunyit dengan perbandingan 2:3.Kata kunci: Pegagan (Centella asiatica L.Urban), Kunyit (Curcuma longa Linn) dan hepatoprotektor ABSTRACT Hepatoprotector is a compound that can prevent and repair liver cell damage. This research aimed to study the activity and effectivity of combination Centella asiatica water extract and Curcuma longa ethanol extract as hepatoprotector by SGPT (Serum Glutamat Piruvat Transaminase) in Sprague Dawley male white rats induced paracetamol. Parameters measured were changes in ALT levels at day 0, 2, 5, 9 and 13. Combinations of doses for 13 days showed all combinations of those extract potencial hepatoprotector. The best activity was found in ratio 2:3 (Centella asiatica extract:ethanol extract of turmeric).Keywords: Centella asiatica L. Urban, Curcuma longa Linn and Hepatoprotector
AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK AIR HERBA PEGAGAN DAUN KECIL (Centella asiatica L. Urb.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN Sprague Dawley L. YANG DIINDUKSI DENGAN PARASETAMOL Wiendarlina, Ike Yulia; Rahminiwati, Min; Gumelar, Fajar Triansyah
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2018): Fitofarmaka, Vol.8, No.1, Juni 2018
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.814 KB)

Abstract

Hepatoprotektor merupakan senyawa yang dapat mencegah dan memperbaiki selhati yang rusak akibat metabolism senyawa toksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoprotektor dan dosis efektif dari ekstrak air herba pegagan daun kecil (Centella asiatica L. Urb) terhadap tikus putih jantan Sprague Dawley yang diinduksi dengan parasetamol. Tikus putih jantan galur Sprague Dawley L. yang digunakan berumur 3-4 bulan dengan bobot 180 g – 220 g. Tikus diinduksi parasetamol dengan dosis 180 mg/200 g BB untuk menaikan kadar SGPT (Serum Glutamat Piruvat Transaminase). Selanjutnya tikus diberi perlakuan ekstrak herba pegagan dan diukur penurunan kadar SGPT selama 14 hari.  Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas hepatoprotektor pada ekstrak air herba pegagan dengan persentase penurunan kadar SGPT pada dosis 50 mg/200 g BB, dosis 25 mg/200 g BB, dosis 12,5 mg/200 g BB dan dosis 6,25 mg/200 g BB masing-masing sebesar 77,81%, 38,46%, 79,95% dan 55,20%. Berdasarkan penurunan kadar SGPT dan hasil histopatologi jaringan hati, ekstrak pegagan dosis 12,25 mg/200 g BB merupakan dosis paling efektif untuk menurunkan kadar SGPT pada tikus uji.Kata  kunci:  Herba  pegagan  daun  kecil,  hepatoprotektor,  Serum  Glutamat  PiruvatTransaminase (SGPT)
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI PERASAN SEGAR DAN SERBUK UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi Komala, Oom; Asmara, Herra Indra; Wiendarlina, Ike Yulia
-
Publisher : Fakultas Matematika dan ilmu pengetahuan Alam. Universitas Pakuan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.172 KB)

Abstract

Herbs and spices are very important and useful as therapeutic agent against typhoid fever. Increasing multidrug resistance of pathogens forces to find alternative compounds for treatment of these infectious diseases. Garlic contained volatile oil and alisin which containing sulfur. The present study was to evaluate the antibacterial potential of fresh and powder of garlic (Allium sativum L.) extracts against the bacterial pathogens  Salmonella typhi  and describes the phytochemical analysis. Methods: In the present study the antimicrobial potency of fresh and powder of garlic  was carried out by  disc  diffusion and dilution method against Salmonella typhi bacterial and qualitatively tested for the presence of chemical constituents for the identification of flavonoids, saponins, tannins, alkaloids by the method described previously. The results of the present study showed the  fresh and powder of garlic (Allium sativum L.) same as susceptible  for Salmonella typhi. The (minimum inhibitory concentration) MIC of fresh of garlic  at 10% and the powder of garlic  at 8%. The most effective concentration of fresh and powder of garlic  for Salmonella typhi is 90 %.  Phytochemical screening of ethanol extract of Allium sativum L revealed the presence of various bioactive components of flavonoids, saponins, tannins and alkaloids were the most prominent.   Key words : Allium sativum, Antibacterial, Salmonella typhi
FORMULASI DAN UJI STABILITAS GRANUL EFERVESEN SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) Prasetyorini, -; Wiendarlina, Ike Yulia; Tiradisuci, Murni
-
Publisher : Fakultas Matematika dan ilmu pengetahuan Alam. Universitas Pakuan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.893 KB)

Abstract

This event will be based on research by the large number of reports on the benefits of soursop for various diseases especially antihipertensi and antihiperuresemia. Forms need to be developed so that a more practical preparations and ketersediannya continuous, one of which is in the form of effervescen granule juice. This research aims to find out whether the soursop fruit juice can be a formulation in granule material of efervesen who meet the requirements of quality, standards and terms of efervesen granule and making it acceptable in society. In the study of fruit juice made with the soursop fruit flesh filter using Batiste, juice drained using Freezedryer with the addition of maltodekstrin 20%. The powder is then made 3 fruit formula granule effervesent with the difference of acid-catalyzed and the manufacturing process is done by the method of smelting using alcohol 70% without binder. Test results show the BSLT fruit pollen have toxic effects against larvae of shrimp Artemiasalina Leach with LC50 108.914 ppm. The results of the evaluation of the third shows the formula for granule corner quietly and solubility are eligible, cohesive, and the granule flow values test froth above 70%, the test results of licentious formula2 has the most preferred taste. Stability test for efervesen granule 8 weeks the most stable at a temperature of 15 ° C containing Sodium ion levels 3, 97g/100 ggranul, potassium of 0, 24g/100 ggranul, 2, 19mg SAG polyphenols/ggranul and vitamins C51, 91mg/100ggranul. Key words : granul, efervesen, stabilitas, sirsak
PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN JAHE EMPRIT (Zingiber officinale var Amarum) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale var Rubrum) DALAM SEDIAAN CAIR BERBASIS BAWANG PUTIH DAN KORELASINYA DENGAN KADAR FENOL DAN VITAMIN C Ike Yulia Wiendarlina; Runi Sukaesih
Jurnal Fitofarmaka Indonesia Vol 6, No 1 (2019): JURNAL FITOFARMAKA INDONESIA
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.648 KB) | DOI: 10.33096/jffi.v6i1.464

Abstract

Garlic (Allium sativum L.), ginger emprit (Zingiber officinale var Amarum) and red ginger (Zingiber officinale var Rubrum) contain active compounds from the phenol group which have antioxidant properties. This study aims to determine the ratio of antioxidant activity of red ginger and ginger in garlic-based liquid preparations using DPPH reagent (1.1 diphenyl-2 picrylhydrazyl) and determine its correlation with total phenol and vitamin C levels contained in both liquid preparations. Total phenol content was determined by reacting folin-ciocalteu and vitamin C levels were determined by titrimetric method. Total phenol levels are expressed as mg GAE (Gallic Acid Equivalent) per gram of preparation, antioxidant activity is expressed as IC50 (µg / mL), and vitamin C is expressed as percent (%). The results show that total phenol content of emprit and red ginger in garlic-based preparation were 80,296 mgGAE / g preparations and 159,164 mgGAE / g preparations respectively, antioxidant activity (IC50) for each preparation were 3,310 µg / mL and 2,075 µg / mL respectively and the vitamin C level were 4.338% and 6.372%. Correlation test showed the very strong and significant correlation existed between antioxidant activity and the total phenol levels in both emprit and red ginger-garlic preparation but no significant correlation detected between antioxidant activity and vitamin C levels of both preparations.
PEMBERDAYAAN IBU-IBU PKK DI GRIYA KATULAMPA DENGAN KETERAMPILAN MEMBUAT MINUMAN LEMON SEREH JAHE YANG KAYA AKAN ANTIOKSIDAN SERTA PEMBIASAAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI MASA PANDEMI COVID-19 Sara Nurmala; Ike Yulia Wiendarlina; Cantika Zaddana; Novi Fajar Utami
Dharmakarya Vol 10, No 3 (2021): September, 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v10i3.30828

Abstract

Penularan Covid-19 saat ini lebih dominan tinggi ke arah kluster keluarga, maka peran keluarga dalam hal ini Ibu sangat penting dalam hal mempertahankan kondisi kesehatan keluarga tetap baik dengan menjaga imunitas tubuh dan menjaga kebersihan serta kesehatan keluarga salah satunya dengan rajin mengkonsumsi asupan yang kaya akan antioksidan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya penularan Civid-19 yang terjadi pada keluarga dan memberikan pemberdayaan kepada ibu-ibu PKK untuk memanfaatkan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk memasak dibuat kedalam bentuk minuman kesehatan yang mengandung Lemon, Sereh dan Jahe yang kaya akan antioksidan sehingga diharapkan seluruh anggota keluarga memiliki imunitas yang baik. Pada kegiatan ini dilakukan beberapa tahap diantaranya yang pertama pemberian penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kesehatan dengan pembiasaan hidup bersih dan sehat, diantaranya adalah dengan memakai masker, mencuci tangan, berolahraga dan rajin mengkonsumsi antioksidan. Setelah pemberian penyuluhan dilakukan demo bagaimana cara membuat minuman kesehatan yang mengandung Lemon, Sereh dan Jahe serta dijelaskan apa saja manfaat dari ketiga bahan tersebut untuk kesehatan. Tahap yang terakhir adalah pemeriksaan dan konsultasi yang meliputi pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah Produk minuman Lemon, Sereh dan Jahe yang disukai oleh pada peserta pengabdian dan dapat dibuat dengan mudah di rumah sehingga diharapkan anggota keluarga di rumah memiliki imunitas tubuh yang baik untuk mencegah penularan virus Covid-19 selain membiasakan diri untuk hidup bersih dan sehat. Ibu-ibu PKK Griya Katulampa lebih mengerti dan memahami bagaimana virus Covid-19 dapat menyebar dan apa saja tindakan pencegahan penyebarannya. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa perlunya pemberdayaan masyarakat terkait pengenalan Covid-19 dan apa saja hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghindari tertularnya virus tersebut.
TOKSISITAS BEBERAPA EKSTRAK RIMPANG CABANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) PADA LARVA UDANG (Artemia salina Leach) Prasetyorini Prasetyorini; Ike Yulia Wiendarlina; Anisa Bela Peron
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.601 KB) | DOI: 10.33751/jf.v1i2.160

Abstract

Pengujian toksisitas beberapa ekstrak rimpang temulawak hasil ekstraksi denganmetode yang berbeda telah dilakukan terhadap larva udang Artemia salina denganmenggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Ekstraksi dilakukan dengan metodemaserasi, sokletasi dan refluks. Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi adalah etanol 96%.Toksisitas diukur dengan menghitung jumlah larva udang yang mati, kemudian nilai LCuntuk setiap ekstrak ditentukan dengan menggunakan Probit Analisis Method. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa nilai LCekstrak yang diperoleh dengan metode maserasi,soxhlet dan refluks berturut-turut adalah 14.87 ppm, 19.13 ppm dan 35.92 ppm. Ekstrakrimpang temulawak dengan metode maserasi merupakan ekstrak teraktif. Hasil penapisanfitokimia menunjukkan bahwa dalam ekstrak hasil maserasi tersebut dapat diidentifikasiadanya senyawa golongan alkaloid, flavonoid, steroid, kuinon dan triterpenoid.Kata kunci : Curcuma xanthorrhiza Roxb., toksisitas, Artemia salina Leach