ABSTRAKMahasiswa memiliki berbagai tugas yang berhubungan dengan akademik dan non-akademik. Sehingga mahasiswa harus mampu mengelola keduanya dengan baik. Tugas akademik yang banyak, dirasakan berat oleh mahasiswa sehingga berpengaruh pada pencapaian prestasinya. Menurunnya hasil prestasi mahasiswa tersebut diakibatkan oleh penundaan penyelesaian tugas atau prokrastinasi akademik. Untuk menurunkan tingkat prokrastinasi akademik harus diketahui terlebih dahulu penyebabnya sehingga bisa diketahui tingkat kebutuhan mana yang belum terpenuhi. Perbedaaan kebutuhan tersebut harus dipahami oleh dosen dalam upaya mengurangi tingkat prokrastinasi akademik pada mata kuliah yang diampunya. Teori hierarki kebutuhan ini apabila diaplikasikan dalam pendidikan, diharapkan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif melalui metode eksperimen kuasi dengan pola Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh karena seluruh mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2016 dijadikan sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan wawancara. Secara umum, sebanyak 12,5% mahasiswa berada pada kategori prokrastinasi akademik tinggi, 83,4% kategori sedang, dan 4,1% berada pada kategori rendah. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji t-paired diperoleh Nilai 0,017 < 0.05 sehingga dapat diartikan terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah teori hierarki kebutuhan Maslow bisa diterapkan untuk menurunkan prokrastinasi akademik mahasiswa.Kata Kunci: Prokrastinasi Akademik, Teori Hierarki Kebutuhan
Copyrights © 2018