Menurut laporan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, pada tahun 2018, Provinsi DKI Jakarta merupakan daerah yang memiliki indeks kualitas lingkungan hidup yang cukup rendah, dengan kisaran nilai 35.78%. Fakta ini juga diungkapkan oleh dinas kebersihan DKI Jakarta pada tahun 2016 bahwa Jakarta merupakan kota besar yangmenghasilkan sampah yang cukup banyak, yaitu 6.5 – 7 ton per hari. Permasalahan sampah tidak terlepas dari perilaku manusia yang kurang memperhatikan kondisi lingkungannya. Perilaku membuang sampah sembarangan kini sudah menjadi kebiasan masyarakatdan dianggap sebagai hal yang biasa. Untuk mengurangi sampah yang jumlahnya semakin banyak diperlukan kesadaran masyarakat untuk berperilaku pro-lingkungan. Perilaku pro-lingkungan dipengaruhui oleh beberapa faktor salah satunya adalah awareness ofconsequences (AC). AC adalah kecenderungan untuk menjadi sadar atas konsekuensi atau dampak dari perilaku kita pada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah AC berperan terhadap perilaku pro-lingkungan pada masyarakat Jakarta. Penelitimenggunakan metode penelitian kuantitatif dengan tipe korelasional dengan Incidental Sampling. Penelitian ini memiliki sampel sebanyak 332 responden dengan beberapa karakteristik demografi. Berdasarkan hasil uji regresi ditemukan bahwa AC memiliki peranterhadap perilaku pro lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi AC yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi juga perilaku pro-lingkungan seseorang. Peran AC terhadap perilaku pro-lingkungan dapat dilihat dari nilai R Square Change sebesar 0,171 atau 17%. Hal ini berarti awareness of consequences berperan sebesar 17% dan 83% dipengaruhui oleh faktor-faktor yang lain.
Copyrights © 2018