Penerbitan Green Sukuk Republik Indonesia dimaksudkan untuk memperoleh pembiayaan defisit APBN dan proyek pemerintah, sekaligus untuk memenuhi komitmen Pemerintah terhadap pengurangan dampak climate change. Beberapa sumber menyebutkan bahwa, kebutuhan anggaran dalam program pengentasan masalah climate change nasional cukup besar namun ketersediaan anggaran terbatas. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana potensi pasar green sukuk di domestik Indonesia dan pasar internasional, agar kebutuhan anggaran untuk pembiayaan defisit tersebut dapat terpenuhi. Dengan pendekatan kuantitatif deskriptif menggunakan teknik forecasting least square dan analogi historis, hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) perkembangan penerbitan sukuk negara dan green bond menunjukkan tren positif hingga tahun 2029; (2) Permintaan investor Sukuk Negara di pasar domestik terus meningkat (3) Minat investor asing tinggi terhadap Sukuk Negara.
Copyrights © 2019