Penyakit layu yang disebabkan oleh cendawan Fusarium Oxyporum Schlecht f. sp. cubense (Foc) (E.F. Smith) Snyder dan Hansen, sampai saat ini masih tercatat penyakit yang paling berbahaya dan mengancam industri pisang dunia. Dalam praktek budidaya tanaman selalu dipengaruhi oleh keberadaan mikroorganisme rizosfer seperti bakteri, cendawan dan protozoa. Mikroorganisme rizosfer biasanya lebih banyak dan beragam dibandingkan pada bukan tanah rizosfer. Mikroorganisme rizosfer dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, bermanfaat atau menjadi patogen bagi tanaman. Penelitian mengenai kelimpahan dan keragaman bakteri rizosfer pisang perlu dilakukan sebagai sumber informasi awal yang dapat menggambarkan hubungannya dengan kejadian penyakit layu Fusarium pada tanaman pisang dibeberapa sentra penanaman pisang. Pengamatan dilakukan di 9 wilayah pengambilan sampel tanah diantaranya 3 kecamatan di Cianjur dan 1 kecamatan di Cipatat kabupaten Bandung Barat dengan minimal luas tanaman kebun pisang 300 m2, adapun wilayah tanah yang diambil sampel tanah di Cianjur yaitu: Angke 1, Aangke 2, Baru, Balandongan, Kabandungan, Gekbrong, Salapuncak dan 2 wilayah yang diambil dari Cipatat Kabupaten Bandung Barat Cisadang dan Bungur. Dari hasil isolasi rhizobakteri yang dilakukan pada 9 sampel tanah tersebut didapatkan 31 koloni bakteri.  Data diolah dengan analisis korelasi dan regresi, sedangkan untuk pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan r hitung dan r table. Dari hasil pengamatan kelimpahan bakteri rizosfer didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh jumlah bakteri tanah terhadap kejadian penyakit layu fusarium artinya semakin bakteri rizosfer melimpah maka semakin mendukung dalam kejadian penyakit layu fusarium, tetapi dari hasil pengamatan keragaman bakteri rizosfer di dapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh keragaman terhadap kejadian penyakit layu fusarium
Copyrights © 2018