Artikel ini menjelaskan tentang proses pemurnian asap cair dari hasil pirolisis tempurung kelapa di desa Krueng Mane, Aceh Utara menjadi produk dengan kriteria food grade. Tempurung kelapa dipilih sebagai bahan baku karena mengandung hemiselulosa, selulosa dan lignin yang menghasilkan senyawa anti mikroba seperti alkohol, fenol, aldehid, karbonil, keton dan piridin. Asap cair yang diperoleh dari tahap pirolisis masih mengandung kadar tar dan benzonpiren tinggi sehingga belum aman diaplikasikan sebagai pengawet makanan. Untuk memperoleh sifat fungsional dari asap cair, maka asap cair dapat difraksinasi dengan beberapa metode, salah satunya adalah dengan melakukan distilasi. Distilasi dilakukan antara suhu 1000C hingga 1250C. Untuk menghasilkan tasteasap yang rendah maka asap cair yang diperoleh dari tahap distilasi dilakukan tahapan pengendapan, penyaringan dengan zeolit dan karbon aktif. Dengan metode ini asap cair yang dihasilkan berwarna bening dan aroma asap yang jauh berkurang.
Copyrights © 2017