Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya penyimpangan–penyimpangan dalam masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi karakteristik masyarakat itu sendiri. Hasilnya, apa yang masyarakat lihat, alami dan rasakan, memberikan pengaruh terhadap perkembangan masyarakat , baik pengaruh positif maupun negatif. Karena itu, diperlukan modal kajian masyarakat kewaragaan (Civil Society) sebagai tolok ukur dalam membangun masyarakat. Penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi dan budaya ini dilakukan di SMA Negeri 4 Kupang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumnetasi. Data yang diperoleh dari informen, selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis model interaktif, hasilnya sebagai berikut : 1) Kurang optimalnya peran orang tua dalam membangun masyarakat kewargaan (Civil Society), 2) Sekolah secara baik menanamkan konsep masyarakat pada peserta didiknya namun perlu penguatan karakter pada pesertadidik, 3) Tidak dijalankan secara baik konsep masayarakat kewargaan (Civil Society) dalam kehidupan bermasyarakat, 4) kendala yang mengakibatkan tidak terbentuknya masyarakat kewargaan (Civil Society) secara baik meliputi kurang obtimalnya pendidikan karakter, sifat ketergantungan masyarakat yang begitu tingi kepada pemerintah, kurangnnya fasilitas dalam pengembangan anak di sekolah, kurangnnya pendidikan politik dan komunikasi politik serta, dan adanya praktik nepotisme dan kepentingan dalam pelaksanaan keadilan sosial.
Copyrights © 2017