Latar Belakang : Berdasarkan hasil pengumpulan data awal yang diperoleh dari wawancara, 6 orangsiswa mengatakan kalau sampai mereka melakukan perilaku seksual itu karena mudahnya merekamendapatkan informasi yang belum tentu benar dari internet, sementara 4 orang siswa mengatakanbahwa kurangnya informasi yang benar dari orang tua perihal kesehatan reproduksi. Dalam periode2006-2011 tercatat 9 siswi putus sekolah karena perilaku seksual (hamil sebelum menikah). Melihatbesarnya permasalahan dan dampaknya di masa depan untuk generasi mendatang, maka upaya yangperlu dilakukan adalah pemberian informasi kesehatan reproduksi dalam berbagai bentuk sedinimungkin kepada remaja.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor yangmempengaruhi pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMU Negeri 1 Tamako.Metode : penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Jumlah populasi 321 orang dansampel 180 orang yang ditentukan secara proportionate stratifield random sampling. Menggunakankusioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Analisadata pada penelitian ini menggunakan uji statistic “ Chi Square (χ2 )”.Hasil : menunjukan bahwa siswa yang mendapat informasi baik dari internet dan media massa denganjumlah 123 responden (68,33%), dari teman 102 (56,67%) dan informasi kurang baik adalah 57responden (31,67%), dari teman 78 (43,33%). Pengetahuan baik adalah 157 responden (87,22%) danyang pengetahuan cukup adalah 23 responden (12,78%). Hasil uji chi-square dengan ρ value = 0,024untuk faktor informasi dimana α = 0,05 (0,024<0,05), ρ value = 0,002 untuk faktor teman dimana α =0,05 (0,002<0,05).
Copyrights © 2015