Masyarakat Manggarai memiliki kebiasaan yang khas dalam tata cara penyambutan tamu yang berperan untuk mempererat persaudaraan dan memupuk silaturahmi. Tata cara penerimaan tamu ini dalam tradisi orang Manggarai disebut ritus tiba meka. Meka yang disambut dengan ritus ini biasanya berlaku bagi tokoh pemerintah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Dalam penyambutannya diwakilkan oleh tua adat yang disebut sebagai laro jaong dan letang temba yaitu sebagai juru bicara dan perantara atau yang mewakili warga yang ada dalam satu kampung dengan tamu yang datang. Ada enam tahapan tata cara tiba meka orang Manggarai yaitu Reis tiba di'a (penyambutan dengan baik); raes agu raos cama laing (berbagi suka cita dan kebersamaan); pandeng cepa (lebersamaan jasmani dan rohani); inung waekolang (minum bersama sebagai tanda keakraban); tegi reweng (meminta peneguhan/motivasi); dan wali di'a (mohon keselamatan untuk tamu). Sementara, nilai-nilai karakter yang terkandung dalam acara ritus tiba meka adalah keterbukaan, keakraban, kerendahan hati, kehormatan, tanggung jawab, kepedulian, dan sopan santun.
Copyrights © 2019