Puskesmas merupakan unit pelaksana tingkat pertama dan ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia, bertanggung jawab untuk menyelenggarakan upaya kesehatan di tingkat kecamatan. Mortir digunakan dalam kefarmasian untuk membantu tugas farmasis dalam menggerus atau menghaluskan tablet, melakukan pencampuran beberapa macam obat, tempat pembuatan salep dan lainnya. Dilakukan penelitian pencemaran mikroba pada mortir tempat penggerus sediaan obat puyer, dengan tujuan untuk mengetahui pencemaran mikroba pada mortir dengan melakukan pemeriksaan secara bakteriologik berupa Angka Lempeng Total (ALT) dan Kapang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 April - 31 Mei 2012 di laboratorium Mikrobiologi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya,sampel diambil di 5 Puskesmas Kota Banjar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik analisa kuantitatif. Sampel diperiksa Angka Lempeng Totalnya dengan melakukan pengenceran 102, 103, 104, 105, 106 dengan larutan pengencer NaCl 0,9 % steril. Kemudian masing-masing pengenceran diambil 1ml tuang dalam cawan petri, kemudian tambahkan 10-15 ml Nutrient Agar 46oC (dalam keadaan masih cair).inkubasi 37oC selama 24 jam. Dari hasil penelitian Angka Lempeng Total dari bakteri dan kapang yang diambil dari 5 Puskesmas di Kota Banjar bahwa angka kontaminasi dari cemaran mikroba lebih sedikit walaupun dari observasi di puskesmas tersebut para petugas jarang membersihkan tempat mortir tersebut sebab faktor lain seperti obat racikan dan antibiotik yang menjadi disinfektan yang dapat membunuh mikroba, dan sebaiknya Standar Nasional tentang nilai ambang batas cemaran mikroba pada alat kesehatan.
Copyrights © 2017