Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018

ANALISIS KADAR OKSALAT DARI TEH SEGAR DAN TEH OLAHAN TERHADAP LAMA PENYEDUHAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV

Emawati, Emma (Sekolah Tinggi Farmasi Bandung, Jalan Soekarno Hatta No. 754 Bandung)



Article Info

Publish Date
05 Sep 2018

Abstract

Sebagian besar penyebab terjadinya batu ginjal adalah akibat penumpukan kalsium oksalat, senyawa yang terdapat secara alami di banyak makanan. Asupan oksalat yang tinggi dapat berakibat buruk bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah pembentukan batu ginjal. Oleh sebab itu,  asupan oksalat harus dibatasi dengan rentang batas aman 40-50 mg per hari. Teh merupakan tanaman yang sering dikonsumsi sebagai minuman dalam bentuk air seduhan daunnya. Teh mengandung senyawa oksalat yang tinggi, yaitu lebih dari 10 mg kalsium oksalat per 99,2 gram penyajian. Waktu penyeduhan dapat mempengaruhi kadar oksalat yang terkandung dalam teh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar oksalat dalam teh, dan apakah lama penyeduhan dapat mempengaruhi kadar oksalat dalam air seduhan teh. Metode yang digunakan untuk penetapan kadar oksalat adalah metode spektrofotometri UV-Visibel dengan panjang gelombang 315 nm.  Penelitian ini diawali dengan pengumpulan sampel teh segar yang diambil pucuk daunnya yang diambil dari tempat budidaya tanaman teh. Sampel kemudian dideterminasi untuk memastikan sampel yang digunakan adalah teh (Camellia sinensis), kemudian dilakukan standarisasi simplisia meliputi kadar air, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol dan kadar abu total. Berikutnya dilakukan validasi metode analisis meliputi uji linieritas, batas deteksi, batas kuantisasi, presisi dan akurasi mengunakan metode standar adisi. Pengolahan data dengan panengujian statistik. Hasil validasi metode analisis kurva kalibrasi larutan baku oksalat memiliki persamaan garis regresi y = 0,1489 x + 0.1405 dengan nilai koefisien korelasi 0,9961. Batas deteksi dan batas kuantisasi dapat dihitung secara statistik masing masing sebesar 0.130 dan 0,0392. Keseksamaan dalam hari dinyatakan sebagai  koevisien variance sebesar 1: 22, dan persen perolehan kembali masing masing120, , 119 dan 122%. Dari hasil analisis oksalat dalam air seduhan teh tanpa pemeraman  berturut turut diperoleh kadar oksalat Teh hijau 1,117±0,004, teh fermentasi 0,447±0,207, teh segar 0,201±0,001. Untuk air seduhan teh dengan pemeraman massing masing teh hijau 0,093±0,0015, teh fermentasi 0,252±0,0006 dan teh segar 0,11±0,0015. Dari hasil data statistik menunjukan kadar oksalat dalam air seduhan teh dengan pemeraman dan tanpa pemeraman tidak ada perbedaan.Kata kunci: Oksalat, Spektrofotometri, Teh

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

P3M_JKBTH

Publisher

Subject

Health Professions Public Health

Description

This is the an open access journal specialized in Nursing Sciences, Health Analyst, Pharmacy and other relevant fields JKBTH was registered e-ISSN: 2621-4660 with SK no. 0005.26214660/JI.3.1./SK.ISSN/2018 and p-ISSN : 1979-004X with SK no. 0005.07/Jl.3.02/SK.ISSN/2008. JKBTH which was established ...