Latar Belakang : 75% wanita Indonesia pernah menggunakan cairan sabun pembersih vagina yang telahmenjadi bagian dari personal higienis dan dilakukan secara rutin. (Penelitian Septian yang dikutip olehSasongko, 2009). Pengetahuan remaja putri tentang pemakaian sabun pembersih kewanitaan dalamjangka waktu panjang akan timbul pengikisan bakteri baikdan mengakibatkan infeksi genetalia internamaupun eksterna dari keputihan patologis sampai kanker serviks. (Suryandari, dkk 2013).Tujuan Penelitian : untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabunpembersih kewanitaan di Pondok Pesantren AL-Munawir kelas Salafiyah, Krapyak, Bantul, Yogyakarta.Metode Penelitian : Jenis Penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional, sampeldiambil dengan teknik total sampling diperoleh 30 remaja putri. Instrumen penelitian adalah kuesionerdan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi relatif dan prosentase.Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemakaian sabun pembersihkewanitaanadalah kategori cukup (63,3%). Tingkat pengetahuan tentang pengertian sabun pembersihkewanitaan kategori baik (46,7%). Tingkat pengetahuan tentang tujuan pemakaian sabun pembersihkewanitaan kategori cukup (40,0%) dan kurang (40,0%). Tingkat pengetahuan tentang manfaatpemakaian sabun pembersih kewanitaan kategori cukup (40,0%). Tingkat pengetahuan tentang dampakpemakaian sabun pembersih kewanitaan dalam jangka waktu panjang kategori kurang (53,3%). Tingkatpengetahuan tentang cara merawat organ intim kewanitaan kategori kurang (76,7%).Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan remaja putri tentang pemakaian sabun pembersih kewanitaan kategoricukup (63,3%) di Pondok Pesantren Al-Munawir kelas Salafiyah, Krapyak, Bantul, Yogyakarta .
Copyrights © 2018