Penelitian ini untuk mengetahui nilai tambah, efisiensi biaya pada agroindustri pengeringan ikan dan menyusun rancangan strategi pengembangan agroindustri pengeringan ikan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep Propinsi Jawa Timur yang ditentukan dengan secara sengaja (purposive method). Populasi di daerah penelitian berjumlah 15 agroindustri pengeringan ikan dan seluruhnya dijadikan sampel (Total Sampling). Nilai tambah ikan pada agroindustri pengeringan ikan menggunakan formulasi: VA = NP – IC. Tingkat efisiensi biaya menggunakan analisis R/C ratio. Strategi pengembangan menggunakan SWOT. Nilai tambah ikan laut pada agroindustri pengeringan ikan adalah positif karena rata-rata nilai tambah agroindustri pengeringan ikan Rp. 1.594,79/Kg bahan baku yang berarti bahwa penerimaan pengusaha ikan kering dari setiap kilogram ikan laut yang diolah menjadi ikan kering sebesar Rp. 2.687,29. Keuntungan yang diperoleh pengusaha ikan kering dari setiap kilogram ikan laut sama dengan nilai tambah dikurangi dengan upah tenaga kerja yaitu sebesar Rp. 1.464. Nilai R/C ratio pada agroindustri pengeringan ikan adalah sebesar 1,22. Berdasar hasil analisis faktor-faktor strategi internal diperoleh nilai IFAS sebesar 1,94 dan hasil analisis faktor-faktor strategi eksternal diperoleh nilai EFAS sebesar 2,94. Nilai tersebut menempatkan agroindustri pengeringan ikan dalam posisi Grey Area (Bidang Lemah-Berpeluang).
Copyrights © 2012