Anak-anak autistik memiliki karakteristik khusus dalam indera penglihatan mereka yang digunakan untuk membantu mereka merespons stimulasi sensorik tertentu. Untuk membantu mereka berbaur dalam lingkungan yang sama, beberapa hal diperlukan untuk merangsang indra mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan sensorik untuk merancang pusat rehabilitasi untuk anak-anak dengan autisme. Dalam pusat rehabilitasi ini diperlukan ruang untuk mengakomodasi 2 karakter autisme: 1) hipersensitif dan hiposensitif di satu tempat, salah satunya adalah menghadirkan ruang pertemuan untuk mereka dengan menggunakan taman sensorik sebagai elemen pencahayaan alami, tempat sosial, dan sebagai lingkungan penyembuhan yang mampu menyediakan ruang untuk perbaikan anak. Karakter ini diperlukan untuk menentukan proses terapi, psikologis, dan sensorik yang akan diterima dengan baik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis sebagai pembahasan utama. Diperoleh dari yang diharapkan dapatkan deskripsi sedekat mungkin dengan pengalaman autisme individu. Desain elemen bangunan akan membahas desain sensorik dan perilaku anak autis, desain gerakan massa, bentuk, ruang, penggunaan bahan menjadi pertimbangan utama dalam percakapan. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v19i2.3486 Â
Copyrights © 2018