Konsumsi rokok di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Riskesdas 2007 menggambarkan prevalensi merokokpenduduk Indonesia adalah 24%. Merokok merupakan salah satu faktor risiko penyakit periodontal. Penelitian inibertujuan untuk melihat hubungan kebiasaan merokok terhadap ststus periodontal yang terdiri atas oral higiene,perdarahan gingiva dan indeks periodontal pada tukang becak di sekitar kampus USU. Rancangan penelitian adalah crosssectional. Populasi penelitian adalah tukang becak yang mempunyai kebiasaan merokok dan tidak merokok. Jumlahsampel adalah 115 sampel. Sampel diambil dengan cara purposive sampling sesuai ciri-ciri kriteria inklusi. Hasilpenelitian menunjukkan prevalensi tukang becak yang merokok adalah 60,9% dan yang tidak merokok 39,1%. Rerataindeks oral higiene responden yang merokok adalah 4,54 + 1,05. Rerata indeks perdarahan gingiva responden yangmerokok adalah 0,25 + 0,26. Rerata indeks periodontal responden yang merokok adalah 3,46 + 1,67. Ada perbedaan yangbermakna indeks oral higiene, perdarahan gingiva dan indeks periodontal antara responden yang merokok dan tidakmerokok (p= 0,000). Ada hubungan antara jumlah rokok terhadap indeks oral higiene, perdarahan gingiva dan indeksperiodontal (p= 0,000). Ada hubungan yang bermakna antara lama merokok terhadap indeks oral higiene, perdarahangingiva dan indeks periodontal (p= 0,000). Sebagai kesimpulan, ada perbedaan status periodontal perokok dan bukanperokok, terdapat hubungan jumlah batang rokok yang dihisap terhadap status periodontal serta hubungan lama merokokterhadap status periodontal.
Copyrights © 2012