Inflamasi adalah reaksi jaringan hidup terhadap semua bentuk jejas. Inflamasi dapat menyebabkan terjadinya peningkatanekspresi enzim siklooksigenase di daerah luka. Biduri merupakan tanaman perdu. Ekstrak tanaman ini dapat digunakansebagai antiinflamasi, dan juga dapat mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efekpemberian secara sistemik ekstrak metanolik getah biduri (C. gigantea) terhadap ekspresi COX-2 pada model inflamasisecara imunohistokimia pada binatang percobaan (tikus putih strain wistar). Jumlah sampel penelitian adalah 51 ekortikus putih jantan, umur 3 bulan dengan berat badan 200-300 gram, yang dibagi menjadi 4 kelompok besar. Tiga ekortikus putih diambil secara acak sebagai kelompok normal, yaitu tidak diberi perlakuan apapun. Empat puluh delapan ekortikus putih sisanya dibuat perlukaan pada mukosa gingiva rahang bawah menggunakan punch biopsy (Ó¨ 2,5 mm) sampaimenyentuh tulang, selanjutnya dibagi lagi menjadi 3 kelompok secara acak; yaitu (1) kontrol negatif (-) sebanyak 12 ekor,tidak diberi obat; (2) kontrol positif (+) sebanyak 12 ekor, diberi ibuprofen dosis 108 mg/kg BB ; (3) kelompok perlakuansebanyak 24 ekor, 12 ekor diberi ekstrak getah biduri 50 mg/kg BB, dan 12 ekor diberi ekstrak getah biduri 500 mg/kgBB. Pada hari ke-2 dan ke-4 dilakukan dekapitasi untuk diambil rahang bawahnya, selanjutnya dilakukan pengamatanimunohistokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi COX-2 pada hari ke-4 mengalami peningkatan padasemua kelompok. Kesimpulannya, pemberian ekstrak getah biduri tidak dapat menghambat ekspresi COX-2.
Copyrights © 2012