Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Vol 24, No 3 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan

ANATOMI DAN KUALITAS SERAT LIMA JENIS KAYU KURANG DIKENAL DARI LENGKONG, SUKABUMI

Krisdianto Krisdianto (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan)



Article Info

Publish Date
04 Sep 2017

Abstract

Sumber bahan baku alternatif untuk industri perkayuan nasional saat ini dan masa yang akan datang berasal dari hutan tanaman dan pemanfaatan jenis kayu kurang dikenal. Dalam pemanfaatan kayu kurang dikenal diperlukan informasi struktur anatomi dan kualitas seratnya untuk keperluan pengenalan jenis dan pemanfaatannya.  Untuk keperluan identifikasi, ciri utama dari kelima jenis tersebut adalah :1.  Kayu ki hantap (Sterculia oblongata R.Br.) berwarna kuning keabu-abuan, corak bergaris, dengan lin gkaran tumbuh jelas oleh parenkim pita. Parenkim bentuk sayap, dan difus berkelompok, jari-jari2 ukuran.2.  Kayu ki kuya (Ficus vasculosa Wall. ex Miq.) berwarna kuning cerah, lingkaran tumbuh jelas oleh parenkim pita. Parenkim pita tebal membentuk corak garis-garis putih pada produk kayunya.3. Kayu ki lubang (Calophyllum grandiflorum J.J.S.) berwarna coklat kemerahan dan termasuk dalam kelompok kayu perdagangan bintangur. Pembuluh kayu ki lubang bersusun dalam kelompok radial atau diagonal dan parenkim pita memanjang yang kadang terputus.4. Kayu ki bancet (Turpinia sphaerocarpa Hassk.) berwarna kekuningan, agak lunak. Lingkaran tumbuh kayu ki bancet kurang jelas, pembuluhnya agak banyak dan berukuran agak kecil, jari-jari 2 macam ukuran.5.  Kayu ki bulu (Gironniera subaequalis Planch.) berwarna kuning keputihan dan agak keras. Lingkaran tumbuhnya jelas oleh adanya parenkim pita tipis dan perbedaan ketebalan dinding selnya, jari-jari 2 ukuran.     Serat kelima jenis kayu termasuk dalam kelas kualitas I sebagai bahan baku pulp untuk   kertas. 

Copyrights © 2006