Penelitian ini sangat menarik, karena dalam ilmu Pangleakan yang dalam sejarahnya merupakan ajaran yang terdapat dalam kitab suci Hindu yakni kitab Atharwaweda dan merupakan bagian dari kitab suci Weda, perkembangan Hindu di Bali mendapat pengaruh dari Majapahit yang berkaitan dengan Calon arang yang berhubungan dengan ilmu pangleakan, tetapi dalam perkembangannya ilmu pangleakan dianggap sesat, negative dan cenderung Black Magic. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui jika benar ilmu pangleakan ajaran negative, mengapa ia berasal dari kitab suci Hindu, padahal dalam Hinduisme mengajarkan ajaran dharma menuju moksa (panglepasan). Berdasarkan latar belakang masalah, untuk memudahkan analisis masalah ada beberapa permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini: 1). Bagaimana persepsi masyarakat Hindu terhadap ilmu pangleakan di Desa Pakraman Susut, Susut, Bangli? 2). Bagaimana penerapan aksiologi ilmu pangleakan di Desa Pakraman Susut, Susut, Bangli? 3). Apa makna ilmu pangleakan bagi masyarakat Hindu di Desa Pakraman Susut, Susut, Bangli? Berdasarkan tiga permasalahan ini akan dibahas dalam penulisan ini pemaparan mengenai persepsi masyarakat Hindu di Desa Pakraman Susut, Susut, Bangli terhadap ilmu pangleakan, penerapan aksiologi ilmu pangleakan, makna ilmu pangleakan bagi kehidupan masyarakat.Penelitian ini mengunakan tiga teori yaitu 1). Teori Persepsi, 2). Teori Aksiologi, 3). Teori Makna. Kontribusi yang diberikan oleh masing-masing teori ialah untuk membedah permasalahan mengenai persepsi masyarakat, penerapan aksiologi dan makna dari ilmu pangleakan. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif data-datanya diperoleh melalui: observasi, wawancara, dokumenrasi, study kepustakaan;, pengolahan data.Persepsi masyarakat Hindu di Desa Pakraman Susut, Susut, Bangli terhadap ilmu pangleakan memiliki berbagai macam persepsi, seperti pangiwa dan panengen, dalam konsep pangiwa dan panengen keduanya saling melengkapi, pangleakan memiliki sarana yang dapat dibagi beberapa bagian yang diantaranya ada pengasih-asih, rerajahan, cetik dan pangleakan itu sendiri.Penerapan ilmu pangleakan di Desa Pakraman Susut, susut, Bangli dalam sosioculture, etika dan estetika. Penerapan sosio culture memandang penerapannya di masyarakat masih dirahasiakan (aja wera), penerapan etika, yakni terdapatnya kode etik dalam ilmu pangleakan, sedangkan estetikanya ilmu pangleakan mengandung nilai seni di dalamnya. Makna dalam ilmu pangleakan di Desa Pakraman Susut, Susut, Bangli terdiri dari makna sarana, makna kebahagia, makna kebebasan, makna pendidikan.Kata Kunci: Persepsi masyarakat, Ilmu Pangleakan, Penerapan Aksiologi
Copyrights © 2013