Indonesia sebagai negara multi agama menjadikan religiusitas sebagai ukuran untuk menunjukan ketaatan terhadap agama diyakini, namun kerukunan antara umat beragama tetap diprioritaskan. Interaksi antara umat beragama terkadang menimbulkan ketertarikan antara agama yang berujung pada konversi agama, seperti umat Islam yang konversi ke Hindu di Desa Pakraman Nyitdah. Religiusitas umat Islam setelah konveri ke Hindu menjadi suatu penelitian penting agar diketahui religiusitas umat Islam setelah konversi ke Hindu dalam memahami Tiga Kerangka Dasar agama Hindu, agar penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai kontribusi dan acuan mempertahankan dan meningkatkan eksistensi agama Hindu di Bali ataupun di luar Bali. Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah 1) Bagaimanakah religiusitas umat Islam setelah konversi ke Hindu dalam memahami ajaran tattwa atau filsafat agama Hindu di Desa Pakraman Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan? 2) Bagaimanakah religiusitas umat Islam setelah konversi ke Hindu dalam memahami ajaran susila atau etika agama Hindu di Desa Pakraman Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan? 3) Bagaimanakah religiusitas umat Islam setelah konversi ke Hindu dalam memahami ajaran upacara atau ritual agama Hindu di Desa Pakraman Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan? Penelitian ini menggunakan teori yaitu teori religi, teori etika, teori religiusitas. Pengumpulan data yang dipergunakan yaitu; observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi, sedangkan analisis dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, display/penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi data. Religiusitas dalam memahami tattwa melalui keyakinan pada ajaran panca sraddha meliputi; widhi sraddha, atma sraddha, karmaphala sraddha, punarbhawa sraddha dan moksa sraddha, namun kurang mengetahui ajaran dari kitab suci Veda, sebab sistem pembelajaran diterima secara informal dari keluarga dan masyarakat. Religiusitas terhadap susila diimplementasikan melalui ajaran; 1) tri kaya parisudha dengan berfikir, berbicara baik seperti mengucapkan Om swastyastu dan berbuat baik. 2) Catur paramitha diimplementasikan agar hidup harmonis dengan kasih sayang, simpati dan toleransi, tanpa membedakan ras, suku dan agama. 3) Tri mala sebagai ajaran yang perlu dikondisikan agar waspada mengambil tindakan. Religiusitas terhadap upacara dilaksanakan melalui ajaran panca yadnya meliputi; 1) dewa yadnya dengan bersembahyang pada hari tertentu seperti tumpek wariga atau piodalan. 2) Rsi yadnya dengan menghaturkan daksina atau dengan mewinten, 3)pitra yadnya dengan menyangi orang tua dan melaksanakan upacara penguburan atau ngaben, 4) manusa yadnya dengan upacara nyambutin, otonan, dan suddhi wadhani, 5) bhuta yadnya dengan upacara byakala, caru dan menghaturkan segehan. Kata Kunci : Religiusitas, Konversi, Islam, Hindu, Desa Pakraman
Copyrights © 2013