Limbah bottom ash yang mempunyai nilai kalor yang tinggi masih dapat dimanfaatkan ulang sebagaibahan bakar dengan cara dibuat briket dan dicampur dengan limbah sabut kelapa yang mempunyai nilai kalor lebihtinggi. Pembuatan bio-briket dilakukan menggunakan mesin press dengan perbandingan bottom ash: limbah sabutkelapa = 1:1 dan variasi tekanan yang digunakan sebesar 78 kg/cm2, 117,6 kg/cm2 dan 156,8 kg/cm2.Analisis karakteristik bio-briket yang dilakukan meliputi sifat kuat tekan, nilai kalor, analisis dimensi dananalisis termal menggunakan alat DSC/TGA. Pada penelitian ini dihasilkan bio-briket dengan komposisi bottom ash: sabut kelapa = 1 : 1 dengan nilai kalor 3735 kal/g dan dengan tekanan 156,8 kg/cm2 dapat memberikan kuat tekan55 kg/cm2. Analisis termal menunjukkan terjadinya pengurangan massa sebesar 12% pada temperatur pemanasan100-200ºC yang menunjukkan lepasnya uap air dan sebagian senyawa volatil. Pemanasan sampai 700-800ºCmenyebabkan pengurangan massa kurang lebih 40% sesuai dengan kadar senyawa volatil yang dikandung biobriket.Pemanasan di atas 800ºC terjadi pengurangan massa yang disebabkan oleh hilangnya sisa karbon.Penggunaan limbah sabut kelapa memberikan keuntungan yaitu tidak perlu digunakan tanah liat atau larutan kanjipada proses pembuatan bio-briket karena pada limbah sabut kelapa mempunyai sifat adesif yang baik.
Copyrights © 2011