Panggung
Vol 25, No 3 (2015): Ekspresi, Makna dan Fungsi Seni

Penataan Artistik Pada Festival “Gunung Kromong Palimanan”

Yayat Hadiyat K (Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Jl. Buah Batu No. 212 Bandung)



Article Info

Publish Date
15 Nov 2015

Abstract

Festival “Gunung Kromong Palimanan” merupakan festival seni budaya sebagai wujud aksi sosial budaya dan  pelestarian seni rakyat yang bermuara pada kepedulian lingkungan. Metode yang digunakan adalah metode riset pengabdian masyarakat dengan mengadakan aksi revitalisasi aset budaya, mengkoordinasi generasi muda, mengadakan festival seni budaya. Melalui metode tersebut, Festival seni budaya dapat terwujud dalam mengatasi perubahan sosial budaya masyarakat dengan berpegang pada nilai-nilai budaya yang berlaku dalam lingkungan masyarakat setempat. Konsep artistik Festival Gunung Kromong menggunakan konsep pertunjukan yang disajikan dengan menggunakan tata panggung realis dan tata pentas prosenium. Kegiatan seni pertunjukan adalah konsep pertunjukan seni tradisional kegiatan yang multi disiplin ilmu, mulai dari penata gerak (koregrafer), tata make up, tata suara (seni musik), seni dekorasi tata panggung (lighting, back droop atau backround). Hasil dari riset pengabdian kepada masyarakat ini berupa festival seni budaya yang terdiri dari arak-arakan (pawai budaya) dan sajian seni pertunjukan yang dikemas dalam ‘Gunung Kromong Performing Arts’.Kata kunci: Festival, lighting, back droop, backround, Gunung Kromong Performing art.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

panggung

Publisher

Subject

Education

Description

Panggung is online peer-review journal focusing on studies and researches in the areas related to performing arts and culture studies with various perspectives. The journal invites scholars, researchers, and students to contribute the result of their studies and researches in those areas mentioned ...