Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
Vol 22, No 4 (2016): (Desember 2016)

PENGARUH FASE BULAN TERHADAP WAKTU TEBAR PANCING DAN LAJU TANGKAP MADIDIHANG (Thunnus albacares Bonnaterre, 1788) PADA ARMADA RAWAI TUNA

Irwan Jatmiko (Research Institute for Tuna Fisheries)
Bram Setyadji (Research Institute for Tuna Fisheries)
Arief Wujdi (Research Institute for Tuna Fisheries)



Article Info

Publish Date
27 Jan 2017

Abstract

Madidihang/yellowfin tuna merupakan salah satu jenis ikan tuna ekonomis penting bagi industri perikanan di Indonesia dengan kontribusi hasil tangkapan yang terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fase bulan terhadap waktu mulai tebar pancing dan laju tangkap madidihang pada armada rawai tuna. Pengumpulan data dilakukan oleh pemantau ilmiah pada armada rawai tuna yang sebagian besar berbasis di Pelabuhan Benoa, Bali mulai Agustus 2005 hingga Juni 2014. Daerah penangkapan ikan dari armada rawai tuna yang diambil datanya berada di lokasi (lintang dan bujur) 9°-16° LS hingga 109°-120° BT. Analisis anova satu arah dan tes Tukey dilakukan untuk mengetahui pengaruh fase bulan terhadap waktu mulai tebar pancing dan laju tangkap madidihang. Total sebanyak 60 trip dan 1.467 hari operasi penangkapan armada rawai tuna dilakukan dalam penelitian ini. Analisis statistik anova satu arah menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata pada fase bulan terhadap waktu mulai tebar pancing (p<0,05). Selanjutnya, tes Tukey menunjukkan bahwa waktu mulai tebar pancing pada saat bulan purnama dimulai pada pukul 9:00 pagi hari. Waktu ini lebih lambat sekitar 2 jam dari pada waktu mulai tebar pancing pada ketiga fase bulan lainnya (perbani awal, perbani akhir dan bulan baru) yang dilakukan sekitar pukul 7:00 pagi hari. Analisis statistik anova satu arah juga menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata antar fase bulan terhadap laju tangkap madidihang (p<0,05). Selanjutnya, tes Tukey menunjukkan bahwa laju tangkap pada saat bulan baru dan perbani awal sebesar 0,13 ekor/100 mata pancing atau lebih besar dibandingkan nilai laju tangkap pada saat purnama dan perbani akhir yang hanya sebesar 0,09 ekor/100 mata pancing. Yellowfin tuna is one of the most economically important species for fisheries industry in Indonesia. The objectives of this study are to investigate the effect of lunar phase to the set time start and catch rate of yellowfin tuna on tuna longline vessels. Data collected by scientific observer on tuna longline vessels mainly based in Benoa Port, Bali from August 2005 to June 2014. Fishing ground of sampled longline tuna located from 9°-16° S to 109°-120° E. One-way anova analysis and Tukey test conducted to examine the effect of lunar phase to the set time start and catch rate of yellowfin tuna. A total of 60 trips and 1,467 fishing days of longline tuna fishing vessels operation have been sampled for in this study. One-way anova analysis showed that there was a significant difference of lunar phase to the set time start (p<0.05). Furthermore, Tukey test showed that the starting time for setting during the full moon begins at 9:00 am. Its time was around 2 hours slower than the start of setting of the other three moon phase (first quarter, last quarter and new moon) which start around 7:00 am. One-way anova analysis also showed that there was a significant difference of lunar phase to catch rate of yellowfin tuna (p<0.05). Furthermore, Tukey test confirmed that hook rate on new moon and first quarter was 0.13/100 hooks or 0.4 bigger than hook rate on full moon and last quarter with only 0.09/100 hooks.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

jppi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology

Description

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia accepts articles in the field of fisheries, both sea and inland public waters. The journal presents results of research resources, arrest, oceanography, environmental, environmental remediation and enrichment of fish ...