Pelumas bertindak sebagai media anti-gesekan dan membantu mengurangi keausan komponen selama kontak dengan gerakan bagian-bagian mesin. Di seluruh dunia, cadangan berbasis minyak bumi akan menipis sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga dan menciptakan kekhawatiran pencemaran lingkungan. Studi ini mengkaji mengolah kembali minyak pelumas bekas SAE 15W-40 API CI-4 menjadi minyak pelumas bekas yang dapat dimanfaatkan untuk pelumas putaran rendah. Minyak pelumas bekas SAE 15W-40 API CI-4 yang telah digunakan pada mesin mobil, mengalami perubahan sifat fisik maupun kimia, yakni mengandung air hasil pembakaran bahan bakar, partikel keausan logam, jelaga, dan oksidasi pelumas seperti lumpur dan asam yang bersifat korosif. Metode penelitian yang digunakan untuk memisahkan zat pengotor yang terkandung pada minyak pelumas bekas SAE 15W-40 API CI-4 adalah dengan proses adsorbsi (penjerapan) dan pengujian beberapa jenis pelumas mesin yaitu DEO API CI-4 SAE 15W-40, PCMO API SN SAE 10W-40, MCO API SL SAE 10W-30, HO ISO VG 32, TO API TO-4 SAE 10W dengan kekentalan dan penambahan aditif, menggunakan metode uji ASTM, untuk uji viskositas indeks (ASTM D2270), Titik Tuang (ASTM D97) dan Titik Nyala (ASTM D92). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi golongan bahan baku yang digunakan untuk pembuatan pelumas, maka semakin bagus kualitas pelumas yaitu meliputi viskositas indeks, titik tuang dan titik nyala.
Copyrights © 2019