Salah satu program pemerintah terkait bidang pertanian adalah meningkatkan produksi tanaman. Produktivitas tanaman yang dihasilkan sebaiknya memiliki mutu yang baik. Untuk menjaga mutu tersebut maka tanaman dijaga dari gangguan hama perusak dan penyakit tanaman. Upaya yang dilakukan untuk mengendalikan hama tersebut yaitu dengan menggunakan pestisida. Selama ini pestisida yang digunakan berasal dari bahan kimia yang berbahaya, sehingga perlu upaya untuk menggantikan pestisida jenis ini dengan pestisida alami. Jenis pestisida ini dinamakan dengan pestisida nabati.Salah satu hama/hewan perusak tanaman yang merugikan bagi petani adalah jenis ulat grayak (Spodoptera litura). Ulat grayak ini dapat menghabiskan daun hanya dalam waktu satu malam saja. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari alternatif tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati yaitu salah satunya adalah tanaman pepaya jepang (Carica papaya) yang digunakan sebagai pestisida nabati untuk pengendalian hama pada tanaman bawang merah.Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non-faktorial yang meliputi 4 perlakuan konsentrasi ekstrak daun pepaya Jepang yaitu 55%, 65% ,75% dan 85%. Sampel hasil ekstrak penelitian ini menggunakan 4 sampel yang diujikan pada masing-masing konsentrasi sebanyak 10 ulat grayak (Spodoptera litura) untuk melihat tingkat mortalitasnya. Hasil penelitian ini didapatkan ulat yang mati pada hari ke-14 dengan konsentrasi 55% ekstrak daun pepaya Jepang, dari hasil pengamatan ulat grayak yang mati sebanyak 6 ekor (tingkat mortalitasnya 60%), pada konsentrasi 65% ekstrak daun pepaya Jepang, hasil pengamatan ulat grayak yang mati sebanyak 6 ekor (tingkat mortalitasnya 60%), pada konsentrasi 75% ekstrak daun pepaya Jepang, hasil pengamatan ulat grayak yang mati sebanyak 7 ekor ( tingkat mortalitasnya 70%) dan pada perlakuan konsentrasi 85% ekstrak daun pepaya Jepang, hasil pengamatan ulat grayak yang mati sebanyak 8 ekor (tingkat mortalitasnya mencapai 80%).
Copyrights © 2019