Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts)
Vol 12, No 1 (2011): Juni 2011

Menemukan Formula Sinematografi Seni Pertunjukan

Arif Eko Suprihono (Prodi Televisi, FSMR, ISI Yogyakarta. Jalan Parangtritis KM. 6,5, Sewon, Yogyakarta. Telepon +628562567879)
Andri Nur Patrio (Prodi Televisi, FSMR, ISI Yogyakarta. Jalan Parangtritis KM. 6,5, Sewon, Yogyakarta. Telepon +628562567879)



Article Info

Publish Date
02 Jun 2011

Abstract

Fokus dari sinematografi untuk seni pertunjukan dimaksudkan untuk diskusi tentang pembuatan pilihanpencahayaan dan kamera saat merekam aktivitas seni pertunjukan di panggung untuk program televisi. Televisiadalah bentuk di mana sesuatu disampaikan, dicapai, atau ditransfer ke sejumlah besar orang. Isu ‘efek’ televisikehilangan program-program yang mengarah perlu diminta tidak hanya dalam hal efek atau kegiatan penontontetapi juga dalam hal kesempatan yang hilang bagi keanekaragaman budaya yang akan diekspresikan pada kreativitastelevisi. Setiap aspek dari televisi menunjukkan ketergantungan pada genre, yang merupakan kelompok kategorisproses diskursif yang transek teks melalui interaksi budaya mereka dengan industri, penonton, dan konteks yanglebih luas. Kita mungkin mulai diskusi dengan memulai dengan contoh tekstual seperti ketoprak humor, wayangkulit, opera van java sebagai praktek industri, pergeseran sejarah, atau kontroversi penonton.Kata kunci: sinematografi , seni pertunjukan, ketoprak humorABSTRACTThe Formula of Performing Arts Cinematography. The focus of cinematography for performing arts is intendedto a discussion about the making of lighting and camera choices when recording performing arts activities on stage for thetelevision programs. Television is the form in which something is conveyed, accomplished, or transferred to a large numberof people. The issues of ‘the effects’ of television miss leading programs needs to be asked not only in terms of effects oraudience activity but also in terms of missing opportunities for cultural diversity to be expressed on television creativities.Every aspect of television exhibits a reliance on genre, which are categorical clusters of discursive processes that transect textsvia their cultural interactions with industries, audiences, and broader contexts. We might begin a discussion by startingwith a textual example such as ketoprak humor, wayang kulit, opera van java as an industrial practice, a historical shift,or an audience controversy.Key words: cinematography, performing arts, cultural values, aesthetical consideration, television effects

Copyrights © 2011






Journal Info

Abbrev

resital

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Resital : Jurnal Seni Pertunjukan merupakan jurnal ilmiah berkala yang ditujukan untuk mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian, pengembangan, dan studi pustaka di bidang seni pertunjukan. Jurnal Resital pertama kali terbit bulan Juni 2005 sebagai perubahan nama dari Jurnal IDEA yang terbit ...