Jurnal Primatologi Indonesia
Vol. 7 No. 1 (2010)

Uji Tuberculin pada Kulit Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis): dalam Upaya Pencegahan Penyakit Zoonosis Tuberkulosis (TBC) di Kawasan Wisata Pulau Weh Sabang

Erdiansyah Rahmi (Unknown)
Amalia Sutriana (Unknown)
Dwina Aliza (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Aug 2012

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang penularan penyakit tuberkulosis (TBC)  pada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan wisata Pulau Weh, Sabang dan untuk mendukung program pemerintah dalam menghasilkan Indonesia bebas TBC. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap setelah memperoleh persetujuan dan izin dari Balai Besar Konservasi dan Sumberdaya Alam Aceh dan instansi terkait di Sabang. Tahapan berikutnya menentukan lokasi, populasi, dan identifikasi monyet ekor panjang serta menentukan jumlah monyet ekor panjang per kelompok. Pemeriksaan hewan dengan melakukan sedasi menggunakan ketamin (10mg/kg) dan xylazine (2 mg/kg) secara intramuskuler. Skrining menggunakan tes tuberkulin metode (mammalian old tuberculin) dilakukan terhadap semua hewan 0,1 mL (135000 Tuberkulin Unit) secara intradermal pada palpebra. Hasil uji tuberculin dibaca pada 24, 48, dan 72 jam pasca suntik. Pengujian diulang pada minggu kedua. Data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Dari identifikasi populasi monyet di dua wilayah itu ditemukan satu kelompok monyet pada kilometer nol (N 05 ° 54 '19,1 "E 95 ° 12' 57,4") dengan populasi 14 ekor, sedangkan di wilayah Cot Murong ( N 05 ° 54 '19,1 "E 95 ° 12' 57,4") ditemukan dua kelompok dengan populasi 12 dan 14 ekor. Skrining tuberkulosis menggunakan metode ini menunjukkan bahwa tidak ada insiden TBC pada monyet ekor panjang di kawasan wisata Sabang.Abstract: This research was purposed to obtain the information about the evidence of Tuberculosis (TB) infectious disease on long tail macaque (Macaca fascicularis) in tourism area Weh Island, Sabang and to support the government’s program in generating Indonesia free TB, as well. This research was conducted on many stages, those were permits arrangement with BKSDA Aceh and Forestry Officer Sabang, location identification of long tail macaque populations, and identification of the amount of long tail macaque population in each groups. The monkeys chosen were restrained and anaesthetized using Ketamin (10mg/kg) and xylazine (2mg/kg) intramuscularly. Screening test using tuberculin skin test (TST) method (old mammalian tuberculin kit) was carried out to all samples, 0.1 mL (135000 Tuberculin Unit) on palpebrae intradermally. The effect of TST was examined at 24, 48, and 72 hours post treatment. The test was repeated on the second week. The data were tabulated and analyzed descriptively. From the identification of macaca populations in two areas was found one group of  macaca  in Kilometer Nol (N 05° 54’ 19,1" E 95° 12’ 57,4")  with the population of 14 macacas whereas in Cot Murong area (N 05° 54’ 19,1" E 95° 12’ 57,4") found two groups with the population of 12 and 14 macacas. TB screening test using TST method showed that there were no incidents of TB in long tail macaque in Sabang tourism area.Keywords : Tuberculin Skin Test, Sabang, Macaca fascicularis  

Copyrights © 2010