Mengukur hasil belajar salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, alat ukur yang baik sangat diperlukan untuk mendapat informasi yang akurat. Validitas adalah salah indikator kualitas alat ukur yang harus dipenuhi. Model tunggal gagal membuktikan validitas suatu konstruk. Artinya, inferensi menggunakan cara induktif atau deduktif secara terpisah memiliki kelemahan. Untuk mengatasi hal ini, ditawarkan penggabungan antara metode kuantitatif dengan metode kualitatif. Artinya, proses validasi suatu konstruk menuntut aneka metode daripada metode khusus, wawasan teoretis, dan perhatian terhadap detail.
Copyrights © 2012