Rotasi
Vol 19, No 3 (2017): VOLUME 19, NOMOR 3, JULI 2017

Pengujian Pengeringan Garam Briket Skala Laboratorium

Kiono, Berkah Fajar Tamtomo (Unknown)
Sony, Severianus (Unknown)



Article Info

Publish Date
16 Sep 2017

Abstract

Tingginya konsumsi garam beryodium di Indonesia, membuat pemerintah membuat dan mendorong UMKM untuk memproduksi garam beryodium pada jumlah besar. Salah satu provinsi yang mempunyai jumlah UMKM garam yang banyak adalah Provinsi Jawa Tengah. Daerah terbesar produksi garam beryodium adalah Kabupaten Pati. Namun untuk memiliki produktivitas yang tinggi, pabrik garam beryodium yang ada di Pati harus mengganti alat pengeringnya dengan alat pengering yang tepat. Salah satu alat pengering yang harus diganti adalah alat pengering untuk garam briket. Dalam mendesain suatu alat pengering untuk garam briket, perlu dilakukan penelitian mengenai pengeringan garam briket skala laboratorium untuk mengetahui parameter-parameter untuk pengeringan garam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan oven. Garam dikeringkan dengan menggunakan 1 heater dan 2 heater. Variasi temperatur oven dengan mengubah bukaan damper. Bukaan damper diatur setengah bukaan dan bukaan penuh (WOT/Wide Opening Throttle).  Temperatur oven bervariasi dari 120OC sampai 190OC, sedangkan temperatur garam maksimum adalah 108OC.Titik didih garam sangat tingi yaitu 801,1OC, sedangkan titik didih Yodium adalah 184,4OC. Pengujian ini mendapatkan hasil pengeringan berturut-turut sebagai berikut, dengan suhu udara akhir 120OC membutuhkan waktu pengeringan selama 221 menit, sedangkan untuk suhu 130OC waktu pengeringannya adalah 200 menit, dengan suhu akhir 176OC adalah 55 menit, dan pengeringan dengan suhu akhir 200OC adalah 55 menit. Proses pengeringan optimum garam pada suhu 170-180OC dengan waktu pengeringan 19 menit

Copyrights © 2017