Propensity score matching (PSM) adalah model analisis yang menggunakan
pemadanan berdasarkan nilai propensity dari kelompok terpajan dan kontrol,
sehingga masing-masing subjek pada 2 kelompok tersebut
akan memiliki padanan dengan karakteristik yang sama.
Pemadanan mengakibatkan asumsi exchangeability dalam counterfactual framework
terpenuhi, sehingga dapat mereduksi bias seleksi. Secara konsep hasil analisis yang dihasilkan PSM
akan menghasilkan nilai bias yang lebih rendah dibandingkan jika hanya
menggunakan model regresi.
Sementara
dari hasil survei Sport Development Indeks dikatakan bahwa tingkat kebugaran
Bangsa Indonesia sangat memprihatinkan dengan 81% penduduk termasuk dalam
kategori tidak bugar. Padahal semestinya kebugaran adalah faktor utama pencegah
resiko penyakit degeneratif.
Penelitian ini
bertujuan untuk mengaplikasikan model PSM pada analisis tingkat kebugaran
jasmani. Pemodelan yang digunakan adalah model
faktor resiko yang berusaha untuk menilai pajanan tingkat aktivitas olahraga
terhadap status kebugaran dengan faktor yang menjadi potensial confounder
adalah variabel ruang terbuka olahraga, sumber daya manusia olahraga, usia,
gender, Indeks Massa Tubuh, pekerjaan, propinsi dan sosial ekonomi kabupaten.
Dari
hasil penelitian di dapat OR dari PSM 1,28. Secara statistik tidak terdapat hubungan signifikan antara tingkat aktifitas olahraga dan kebugaran jasmani
dengan nilai efek yang kecil. Meskipun nilai efek yang dihasilkan kecil, program untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat agar aktif berolahraga sangat penting untuk
digalakkan agar nilai kebugaran meningkat sehingga dapat menaikkan angka
produktifitas, menurunkan resiko penyakit degeneratif dan menghemat anggaran
kesehatan negara
Copyrights © 2010