Interaksi Online
Vol 3, No 1: Januari 2015

Dekonstruksi Maskulinitas dan Feminitas dalam Sinetron ABG Jadi Manten

Diyan Krissetyoningrum (Unknown)
M Bayu Widagdo (Unknown)
Dr Sunarto (Unknown)
Wiwid Noor Rakhmad (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2014

Abstract

Stereotype masyarakat mengenai gender adalah laki-laki maskulin dan tentu perempuan feminin. Masyarakat cenderung mempersepsikan bahwa gender merupakan kodrat, padahal gender terbentuk melalui kostruksi lingkungan dandapat dipertukarkan. Sedangkan yang jelas merupakan kodrat adalah jenis kelamin. Masyarakat juga meyakini akan budaya patriarki. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dekonstruksi atas gagasan dominan mengenai gender yang mengkonstruksi karakteristik laki-laki sebagai memiliki sikap maskulin dan perempuan yang memiliki watak feminin dalam Sinetron ABG Jadi Manten. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori queer. Judith Butler menolak mengenai gender dominan . menurut Butler bahwa segala sesuatu yang sama tidak selamanya sama, karena segala sesuatunya tidak ada yang benar-benar pasti.Peneliti menggunakan konsep yang dikemukakan oleh John Fiske dalam buku Television Culture, yaitu tentangThe Code of Television untuk menguraikan dekonstruksi dalam Sinetron ABG Jadi Manten. Setelah melakukan analisis sintagmatik pada level reality dan level representation, peneliti kemudian melakukan analisis secara paradigmatik untuk level ideology. Analisis sintagmatik digunakan untuk menemukan makna terdalam pada sebuah teks dalam sinetron. Penelitian menunjukkan adanya dekonstruksi gender dimana biasanya gender yang ditampilkan oleh media adalah laki-laki maskulin dan perempuan feminin, namun pada sinetron ini sebaliknya. Laki-laki ditampilkan secara feminin, dan perempuan maskulin. Hal ini menunjukkan bahwa peran gender dapat dipertukarkan. Kedua karakter tersebut merujuk pada androgini style, yaitu pembagian peran yang sama antara karakter maskulin dan feminin secara bersamaan. Dalam identitas gender bahwa orang yang tidak sepenuhnya cocok dengan peranan gender maskulin dan feminin yang tipikal dalam masyarakat. Sikap tokoh laki-laki yang cenderung feminin pada akhirnya bisa berperan sebagai suami yang bertanggung jawab terhadap istri. Dan sosok istri yang cenderung keras dan maskulin dapat menurut pada apa yang sudah menjadi keputusan suaminya. Sinetron ABG Jadi Manten ini sesungguhnya meneguhkan ideologi patriarki, dimana laki-laki- memiliki kedudukan di atas perempuan, tetapi dengan menawarkan melalui tokoh perempuan yang maskulin untuk menunjukkan bahwa perempuan tidak selalu lemah.Kata Kunci: Sinetron, Dekonstruksi, Gender

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

interaksi-online

Publisher

Subject

Library & Information Science Social Sciences

Description

Jurnal Interaksi Online adalah jurnal yang memuat karya ilmiah mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Undip. Interaksi Online menerima artikel-artikel yang berfokus pada topik yang ada dalam ranah kajian Ilmu Komunikasi dan Ilmu ...