Interaksi Online
Vol 2, No 3: Agustus 2014

Pemaknaan Fans Terhadap Humor Pelecehan Perempuan Dalam Lirik Lagu Band Serempet Gudal

Citra Luckyta Lentera Gulita (Unknown)
Hapsari Dwiningtyas (Unknown)
Triyono Lukmantoro (Unknown)
Hedi Pudjo Santosa (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Jul 2014

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai band indie yang masih belum mampu ke luar dari pembicaraan mainstream mengenai perempuan. Serempet Gudal yang menjadi band indie Semarang menawarkan hiburan berupa lirik lagu yang mengarah pada pelecehan perempuan. Pesan-pesan mengenai pelecehan perempuan ini seharusnya dapat menyinggung, tapi ternaturalisasi dengan adanya humor. Seperti lirik lagu humor nyeleneh yang berjudul “Kimcil”, “Zeng”, dan “Selaput Dara”. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat naturalisasi pemaknaan yang terjadi mengenai lirik-lirik lagu Serempet Gudal. Proses pemaknaan ini mencakup isi teks untuk melihat makna dominan melalui preferred reading menggunakan analisis semiotika, interpretasi untuk melihat kategori pemaknaan khalayak dalam respon dominan, negosiasi, atau oposisi, dan tindakan sosial untuk melihat kegiatan komunikasi antara Serempet Gudal dengan fans melalui observasi.            Hasil penelitian dari indepht interview menunjukkan fans yang berada di posisi dominan menyetujui pesan yang ditawarkan dalam lirik lagu tersebut karena sesuai dengan gambaran perempuan yang ideal dan kondisi sosial perempuan seperti apa yang mereka pikirkan. Lalu yang berada di posisi negosiasi setuju dengan gambaran itu namun dia memiliki aturan khusus yaitu karena perempuan itu masih belum dewasa, jadi pantas saja jika dia belum memiliki tubuh yang ideal. Sedangkan yang berada di posisi oposisi tidak setuju karena lirik itu terlalu merendahkan perempuan dan seharusnya laki-laki dapat menjaga perasaan perempuan dengan menasihatinya baik-baik. Hasil penelitian observasi menggambarkan bagaimana humor pelecehan perempuan dapat diterima di komunitas fans akibat hegemoni komunitas itu yang membuatnya semakin tersamar. Bentuk pelecehan perempuan ini masuk dalam teori humor superior karena lebih mengarah pada komentar-komentar tidak senonoh dan cenderung merendahkan. Suatu perasaan superior dengan menganut ideologi patriarki disetiap ejekan-ejekannya, membuatnya menjadi faktor pelecehan perempuan ini menjadi natural di kalangan fans.Kata kunci       : humor, pelecehan, fans, naturalisasi

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

interaksi-online

Publisher

Subject

Library & Information Science Social Sciences

Description

Jurnal Interaksi Online adalah jurnal yang memuat karya ilmiah mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Undip. Interaksi Online menerima artikel-artikel yang berfokus pada topik yang ada dalam ranah kajian Ilmu Komunikasi dan Ilmu ...